"Dia setahu kami memang jarang di rumah. Sering keluar tugas. Sudah setahun ini dia juga sudah pindah KK di sini," jelasnya.
Rizky Wahyudi menumpang Sriwijaya Air SJ 182, bersama istrinya Indah Halima Putri, orang tua dan keponakan serta anaknya yang masih kecil bernama Arkana Nadhif Wahyudi.

Kisahnya, bermula saat Rizky yang berasal dari Bangka Belitung dan ditempatkan di Balai Taman Nasional Gunung Palung, sebagai calon pengendali ekosistem hutan.
Sarjana biologi Universitas Sriwjaya ini kelahiran Pangkal Pinang, 26 tahun yang lalu. Baru menjadi pegawai negeri selama tiga tahun. Selama bertugas di Kalbar, dia tinggal di Komplek Palm Vista bersama istrinya.
Baca Juga:Update Kecelakaan Sriwijaya Air: Potongan Jasad Disimpan di 56 Kantong
Karena hamil besar, istrinya meninggalkan Ketapang dan kembali ke kampung halamannya, Desa Sungai Pinang, Ogan Ilir, Palembang, Sumatera Selatan.
Pasangan muda ini dikaruniai anak pertama pada Mei 2020 lalu. Setelah Indah melahirkan dan anaknya masuk usia tujuh bulan, Rizky berniat menjemput keluarga kecilnya itu. Rizky terbang ke Palembang sepekan yang lalu sebelum kecelakaan ini. Rizky ke Palembang bersama ibu dan keponakannya.
Saat tiba masa kembali ke Kalbar, Rizky bersama Indah, anaknya, keponakannya dan orangtuanya transit melalui Jakarta. Mereka kemudian menaiki Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak.
Pesawat ini lepas landas dari Bandara Soetta, Sabtu pukul 14.36 WIB. Sebelum pesawat lepas landas, Indah sempat sempat mengirim foto sayap pesawat via pesan WhatsApp kepada keluarganya di kampung halaman.
Foto itu menggambarkan kondisi hujan deras dan ia puj menuliskam kalimat minta didoakan: Doakan ya.
Baca Juga:Serahkan Jenazah Pramugara Okky Bisma, DVI Polri Tunggu Kabar Keluarga
Beberapa saat kemudian, tepatnya pada 14.40 WIB, pesawat dinyatakan hilang kontak. Pesawat disebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang.