SuaraKalbar.id - Kepala Kantor Search dan Rescue (SAR) atau Pencarian dan Pertolongan Pontianak, Yopi Haryadi mengungkap perkembangan terbaru pencarian korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.
Yopi menuturkan, terkini ada 74 kantong potongan jenazah tragedi Sriwijaya Air yang sudah berhasil dievakuasi.
Informasi tersebut disampaikan kepada para keluarga korban yang ada di wilayah Kalbar saat melakukan pertemuan di Crisis Center yang ada di Aula Angkasapura II Bandara Internasional Supadio, Pontianak.
"Informasi yang kami dapat, pencarian yang dilakukan tim gabungan di lokasi kejadian hingga saat progresnya cukup baik. Pada pukul 11.00 WIB para petugas pencari telah menemukan beberapa bodypack dan properti milik korban,"ujar Yopi Haryadi di Pontianak, Selasa.
Baca Juga:Black Box Sriwijaya Air Ditemukan di Sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang
Semua temuan itu kata Yopi, akan dikumpulkan dan diidentifikasi. Selanjutnya, semua temuan itu akan diserahkan ke Posko dan baru akan dirilis.
"Tim pencari memang saat ini fokus utama untuk mencari korban, namun tidak kalah penting juga sebagian tim pencari juga dikerahkan untuk segera mengangkat black box atau kotak hitam," katanya.
Ia menambahkan, dengan ditemukan black box S, maka akan segera pula diketahui apa penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 82 yang jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang Kabupaten Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Sabtu (9/1) kemarin.
"Ini sesuai permintaan dari pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi agar segera diketahui penyebab kecelakaan tersebut. Dan dengan segera terungkap penyebab kecelakaan ini maka bisa menjawab pertanyaan dari pihak keluarga apa sebenarnya penyebab kecelakaan itu," kata Yopi.
Dalam kesempatan itu, Kepala SAR Pontianak berharap dan mengimbau kepada pihak keluarga korban untuk tetap mendapat informasi yang valid tentang perkembangan pencarian dan penanganan musibah kecelakaan pesawat Sriwijaya ini.
Baca Juga:Keluarga Korban SJ 182 di Bandara Supadio: Moga Ada yang Bisa Dibawa Pulang
Hal itu dimaksudkan agar informasi yang didapat benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan tidak membuat pihak keluarga menjadi bingung, katanya.
"Kami akan selalu memberikan informasi kepada pihak keluarga korban tentang perkembangan pencarian dan penanganan ini," katanya.
"Sebelum dirilis kepada awak media, kami terlebih dahulu memberitahukan perkembangan tersebut kepada keluarga korban, hal ini agar tidak terpengaruh oleh informasi hoaks," pungkasnya. (Antara)