SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji masih menunggu data dan jumlah pasti korban Sriwijaya Air SJ 182, khususnya yang berasal dari Kalbar.
Menurut dia, dengan kepastian data korban akan mempermudah segala apa yang diperlukan pihak keluarga.
"Datanya ditunggu. Sudah ada seharusnya. Harusnya sudah ada datanya kalau mau penanganan benar," kata Sutarmidji usai meninjau dan memastikan perkembangan penanganan korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Posko Crisis Center Bandara Internasional Supadio Pontianak, Selasa (12/1/2021) malam.
Pemda Kalimantan Barat, kata Sutarmidji, siap membantu penanganan korban saat tiba di Pontianak hingga proses pemakaman di daerah asal. Untuk mempersiapkan semuanya dari awal, maka diperlukan data yang akurat.
Baca Juga:3 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Diidentifikasi
"Yang jelas Pemda, apapun yang dibutuhkan untuk kelancaran dalam penanganan ini sampai ke pemakaman, kita akan dibantu," ujarnya.
Sementara itu, Distrik Manager Sriwijaya Air Grup Pontianak Faisal Rahman, mengatakan, sejauh ini baru ada 41 orang yang melaporkan korban.
"41 orang ini adalah keluarga korban yang berdomisili di Pontianak. Sedangkan di Jakarta juga ada yang melapor. Jumlahnya juga hampir sama (yang diterima di posko Pontianak)," katanya.
Dengan begitu, lanjut Faisal, bisa saja data itu double. Karena, bisa jadi ada perwakilan keluarga di Jakarta yang juga melapor.
"Ini data sedang kita rekonsiliasi semua. Jadi yang belum (melapor) berapa, yang sudah berapa. Karena setiap hari pasti ada yang melapor," tuturnya.
Baca Juga:4 Korban SJ 182 Teridentifikasi dari Sidik Jari, Ini Penjelasan Polri
Saat ini, kata dia, data center sedang merekonsiliasi berapa total laporan keluarga yang sudah masuk.
"Ada pencatatan yang double. Artinya, penumpang (korban) ini ada yang dari orang tuanya yang melapor, ada juga yang saudaranya melapor. Tapi intinya, keluarga penumpang ini sudah melaporkan ke kami," katanya.
Kontributor : Ocsya Ade CP