Namun Dewi Tanjung menilai, bahwa cara yang dilakukan AHY saat ini merupakan bentuk trik politik untuk mendongkrak popularitaskan.
Pola itupun kata Dewi Tanjung percis dilakukan seperti era eks Presiden ke enam, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Apa yang terjadi, itu kisruh ya. Tapi ini juga bisa jadi setingan, supaya untuk mengangkat namanya AHY, polanya pernah dipakai tahun 2004 oleh SBY. Saat berseteru dengan ibu Mega. Dia memakai cara dengan cara terdzolimi. Sama dengan sekarang, dia pakai cara lagi sama merasa terdzolimi," bebernya.
"Yang mendzolimi siapa? Ya bisa saja dong permainan mereka, mereka yang bikin, yang sebar-sebarin dan gembor-gembor. Ini seolah AHY itu terdzolimi, kayak babake, gayanya kan selalu terdzolimi dan baik. Padahal kita tahu bagaimana SBY," sambungnya.
Baca Juga:Demokrat Terancam Tak Bisa Ikut Pemilu 2024 dan Pilkada
Dipenghujung, Dewi berharap AHY bisa cerdas dan bisa membedakan mana arti kata Kisruh dan Kudeta.
"Mudah-mudahan AHY itu lebih cerdas ya. Arti kudeta dan kisruh itu berbeda," tukasnya.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi