Gara-gara Tak Sengaja Menatap, Pemuda Ditusuk hingga Tewas

Sebelum penusukan terjadi, korban dan pelaku terlibat cekcok.

Husna Rahmayunita
Senin, 01 Maret 2021 | 17:46 WIB
Gara-gara Tak Sengaja Menatap, Pemuda Ditusuk hingga Tewas
Ilustrasi garis polisidi lokasi pemuda ditusuk. [Suara.com/Nur Habibie]

SuaraKalbar.id - Seorang pemuda bernama Muhammad Wildan mengalami nasib nahas. Dia yang merupakan mahasiswa ditusuk hingga tewas.

Wildan seorang mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kabupaten Tanah Bumbu. Insiden penusukan terjadi pada Jumat (5/2/2021) silam.

Pelaku penusukan terhadap Wildan yakni EF (20) dan WY ( 24). Kasus penusukan ini sempat menggegerkan warga, polisi pun melakukan penyelidikan.

Mengutip Kanalkalimantan.com (jaringan Suara.com), polisi mengungkapkan insiden penusukan terhadap Wildan oleh dua pelau dipicu karena korban tak sengaja menatap pelaku.

Baca Juga:Penusukan Kepala Dinas Jadi Perhatian Wakil Gubernur Jakarta

Berawal saat korban bersama temannya Putra duduk di kursi membelakangi kedua tersangka EF dan WY ketika berada di warung nasi goreng di Jalan Lingkar Dalam, Pekapuran, Banjarmasin Timur, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pada saat itu, tiba-tiba HP milik salah satu tersangka berbunyi. Hal itu sontak membuat Wildan refleks menoleh ke arah tersangka.

Gara-gara tatapan itu, tersangka langsung menegur korban. “Apa kamu lihat-lihat,” ujar tersangka dalam bahasa Banjar.

Ilustrasi jenazah (Shutterstock).
Ilustrasi jenazah (Shutterstock).

Setelah ditegur, Wildan pun mengatakan tak bermaksud menyinggung pelaku. Namun tersangka tetap tidak terima dengan jawaban. 

Mereka pun terlibat cekcok dan berakhir dengan insiden penusukan.

Baca Juga:Tikam Paha Plt Kadisparekraf DKI, Eks Sekuriti APJ Dijerat Pasal Berlapis

Melihat temannya terluka, Putra langsung membawa Wildan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat pertolonga.

Setelah menjalani perawatan selama sepekan, korban mendapat izin untuk rawat jalan. Kemudian korban dibawa dan dirawat di rumah pamannya yang ada di jalan lingkar dalam, Kelurahan Pekapuran Raya.

Selama menjalani rawat jalan, korban sering merasakan sakit, akibat luka tusukan yang diterimanya.

Hingga akhirnya, ayah korban memutuskan membawanya pulang ke Batu Licin, Sabtu (20/2). Namun setelah rawat jalan selama dua hari di sana, korban dinyatakan meninggal dunia.

Kapolresta Banjarmasin Kombes Rachmat Hendrawan mengatakan, pelaku datang diantar oleh keluarganya, Minggu (28/2), setelah korban meninggal dunia.

Tersangka Menyerahkan Diri

Kapolresta Banjarmasin Kombes Rachmat Hendrawan mengatakan, kedua tersangka diamankan baru-baru ini.

"Kita dapati foto salah satu pelaku dan kita perlihatkan ke saksi. Saksi membenarkan kalau memang orang yang teridentifikasi oleh kami adalah pelakunya,” jelasnya.

Berbekal informasi itu polisi langsung mendatangi tempat biasanya kedua pelaku tersebut nongkrong.

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Alfian Tri Permadi mengimbau kepada keluarga pelaku untuk bisa menyerahkan tersangka ke polisi.

Hingga akhirnya kedua pelaku, diantar keluarganya ke Mapolresta Banjarmasin, pada hari Minggu (28/2/2021) pukul 17.00 Wita.

“Kita juga sedang melakukan pendalaman dan akan menggelar rekonstruksi penganiayaan,” ujar Rachmat.

Akibat kejadian penusukan, kedua pelaku dijerat pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHPidana. Kasus ini masih didalami polisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini