Mengintip Merdunya Tawa Anak-anak Melalui Dongeng di Bumi Mananjak

Pegiat literasi mendatangi Bumi Mananjak, mengait senyum hingga tawa anak-anak dengan mendongeng di hari Storytelling sedunia.

M Nurhadi
Sabtu, 03 April 2021 | 11:13 WIB
Mengintip Merdunya Tawa Anak-anak Melalui Dongeng di Bumi Mananjak
Dongeng anak-anak di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Antara)

Bahkan, jika diberikan dengan baik dan terus menerus, seorang anak akan memiliki tingkat kecerdasan moral yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak mendapat penyampaian nilai moral melalui mendongeng.

Dongeng itu sendiri merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional.

Dongeng sangat bermanfaat bagi anak-anak seperti membiasakan membaca, mendapat nilai-nilai kehidupan dan budi pekerti, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, sekaligus sebagai upaya menjaga cerita-cerita tradisional daerah agar tetap bertahan dan terus diingat dari generasi ke generasi.

"Cerita tradisional daerah kita di Kalimantan Barat, khususnya di Kubu Raya juga tidak kalah ragam dan narasinya. Setiap daerah pasti punya cerita. Walau pada saat ini perlu untuk lebih didengar, direkam bahkan dituliskan, agar terjaga dan berkelanjutan," kata Ahmad Sofian lagi.

Baca Juga:Hari Dongeng Sedunia: Kapan Diperingati, Sejarah, Tujuan dan Maknanya

Para penggiat literasi di Kubu Raya yang selama ini senantiasa melakukan kegiatan literasi kali ini berupaya memaksimalkan momen Hari Dongeng.

Dia bersama rekan-rekannya berhasil menyelenggarakan kegiatan mendongeng di enam taman baca yang ada di Kubu Raya.

Kegiatan ini berfokus kepada membacakan dongeng di sejumlah taman baca yang ada di Kubu Raya. Acara dilaksanakan selama 16 hari dimulai dari persiapan, pelatihan serta rangkaian mendongeng. Tentunya untuk lebih memasyarakatkan manfaat dari proses mendongeng.

Tahun Pertama

Ahmad Sofian menyatakan kegiatan mendongeng itu pertama kali dilaksanakannya di Kubu Raya. Pegiat literasi yang berjumlah 10 orang itu berbagi tugas dan peran dalam membacakan dongeng kepada anak-anak.

Baca Juga:Terinspirasi Dunia Dongeng, Dior Perkenalkan Koleksi Terbaru dalam AW21

Lokasinya pun berpindah-pindah dari satu dusun ke dusun lainnya. Di antaranya dusun Wonosari Tebang Kacang, Lingga Selatan,Tanjung Saleh, Rasau Jaya, Punggur Kecil, Sungai Kupah, Sungai Tekong, dan Parit Rintis.

Ada beberapa manfaat dari kegiatan membaca dongeng ini, yaitu membiasakan budaya membaca, mendapatkan nilai-nilai kehidupan dan budi pekerti, mengembangkan imajinasi serta kreativitas, meningkatkan kemampuan berbahasa, mempererat hubungan emosional.

Tak hanya itu, hal ini juga agar lebih mengenal khasanah dongeng yakni global dan nasional, tetapi yang terpenting daerah sendiri. Serta sebagai upaya menjaga cerita-cerita tradisional daerah.

Kegiatan mendongeng diupayakan seceria mungkin. Agar anak-anak selain mendapat hiburan juga menikmati proses membacakan dongeng.

Secara bergantian Ahmad Sofian, Badarah, Dewi Wahyu Ningrum dari pegiat literasi di Kubu Raya membacakan cerita atau mendongeng. Tak ketinggalan Pradono, seorang seniman yang memiliki banyak pengalaman dalam seni panggung, teater dan puisi di Kalbar juga membawakan salah satu cerita dongeng tradisional yaitu dongeng Batu Menangis.

Kegiatan yang dilaksanakan di masa pandemi COVID-19 ini tetap mengedepankan protokol kesehatan. Karena di sela membacakan dongeng, Ahmad Shofie bersama teman-temannya juga membagikan masker dan selalu mengingatkan anak-anak untuk mencuci tangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini