Modus Kunci Batin
Pelaku JP melakukan pencabulan dengan modus iming-iming pengobatan alternatif berupa berkunci batin.
Dalam hal ini, pelaku terus mendesak para korbannya sembari menakut-nakuti dengan mengatakan bahwa setiap korban memiliki penyakit yang harus segera disembuhkan.
Apabila dibiarkan, menurut pelaku, penyakit tersebut bisa bertambah parah seiring dengan berjalannya waktu.
Baca Juga:Miris! Gadis 16 Tahun Digilir 5 Pria dan Dijual Hingga Hamil
Kepada korban, pelaku mengatakan bahwa penyakit tersebut tidak bisa disembuhkan di tempat lain.
"Pelaku mengatakan hal tersebut kepada satu per satu muridnya melalui pesan WhatsApp secara pribadi. Para korban yang merasa takut kemudian mendatangi rumah pelaku untuk melakukan pengobatan berkunci batin,” ungkap Antonius.
JP mengundang satu per satu muridnya saat sang istri tak berada di rumah. Pada kesempatan itu, dia meminta korban melakukan ritual kunci batin.
"Untuk manfaatnya sendiri, pelaku mengaku kepada para korban bahwa berkunci batin itu memiliki khasiat untuk mengusir perbuatan jahat seperti santet, sihir, dan sebagainya. Selain itu, pelaku juga memberikan iming-iming dengan berkunci batin adalah untuk menyucikan atau membersihkan badan dari hal-hal kotor," katanya.
Setelah itu, korban merasa pusing. JP lantas melancarkan aksi bejatnya dan mengancam korban agar merahasiakan ritual kunci batin itu.
Baca Juga:Bule Prancis Sodomi Anak-anak di Denpasar, Dituntut 12 Tahun Penjara