SuaraKalbar.id - Seorang polisi ditemukan meninggal dunia saat melakukan pengejaran terhadap buronan di Sungai Martapura.
Polisi hilang terseret arus setelah terlibat pergumulan sengit dengan terduga pelaku penganiayaan, FS.
Korban yang diketahui bernama Bripka Mashudin ditemukan Minggu (11/4/2021) sekira pukul 08.30 Wita. Polisi dan buronan hilang terseret arus Sabtu (10/4) siang.
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal di depan Pemko Banjarmasin atau sekitar 300 meter dari lokasi tenggelam di kawasan dermaga bawang, Pasar Sudimampir, Banjarmasin Tengah, Kalimantan Selatan.
Baca Juga:Makin Banyak Buronan Teroris Jakarta, Sekarang Ada 6 Orang
Dikutip dari Kanalkalimantan.com (jaringan Suara.com), Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Komplek Pandan Arum, Surgi Mufti, Banjarmasin Utara.
Sementara itu, buronan FS belum ditemukan.
Kronologi polisi dan buronan terseret arus.
Wakapolres Bajarmasin AKBP Sabana Atmojo membeberkan kronologi kejadian polisi dan buronan hilang terseret arus pada Sabtu malam.
Awalnya, Tim Buser Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah mendapat informasi kalau tersangka berinisial FS -DPO Polsek Banjarmasin Tengah- sedang memancing di dermaga Pasar Bawang.
Baca Juga:Polisi Ciduk Terduga Teroris Nouval Setelah Dapat Info dari Orang Tuanya
Bripka Mashudin dan sejumlah personel langsung ke lokasi untuk upaya penangkapan.
Namun saat melakukan penangkapan, tersangka melakukan perlawanan dan langsung tercebur ke Sungai Martapura. Kala itu, Bripka Mashudin yang juga ikut tercebur ke sungai.
“Saat di sungai keduanya sempat begrumul, kemudian Mashudi minta tolong,” ujarnya,
Saat salah satu personel kepolisian bernama Bripka Rahmat terjun ke sungai untuk memberikan pertolongan. Tetapi, lantaran ada gelombang akibat speedboat lewat membuat personel yang ingin menolong mundur.
"Akhirnya Bripka Rahmat, tidak mampu menjangkau kedua orang tersebut. Saat itulah Bripka Mashudin dan tersangka FS hilang ditelan aliran Sungai Martapura," sambungnya.