SuaraKalbar.id - Nasib apes menimpa seorang pemuda yang menjadi korban penipuan setelah menggunakan aplikasi kencan, MiChat.
Pemuda itu berniat untuk menggunakan jasa cewek open BO lewat MiChat. Tapi malah berujung apes, uang jutaan rupiah miliknya melayang.
Padahal dia mengaku baru lima hari mengunduh aplikasi MiChat dan mencoba layanan open BO tersebut.
Korban merupakan pria bernisial L (19), seorang yang berasal dari Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Baca Juga:Pelapor Kasus Dugaan Penipuan Nuralim Bertambah
Atas kejadian yang dialami, L melapor ke Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Pelita.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua FPKM Marno Mukti yang membeberkan kronologi penipuan terhadap L.
Kata dia, L awalnya menghubungi seseorang yang mengatasnamakan dirinya Debby. L diminta membayar Rp 400 ribu untuk menyewa kamar hotel, melalui top up aplikasi dompet digital milik Debby.
L kemudian menuruti permintaan Debby, ia mengirim uang tersebut kemudian menuju hotel yang dimaksud.
Belum juga bersua, L diminta lagi oleh Debby untuk mengirim Rp 600 ribu dengan alasan untuk deposit. Pemuda itu pun menurutinya.
Baca Juga:Jadi Korban Mafia Tanah di Cilandak, Perempuan Ini Rugi hingga Rp 30 Miliar
Parahnya, ketika masih di minimarket untuk top up, L kembali disuruh kirim uang Rp 600 ribu. Kali ini, Debby beralasan untuk biaya keamanan.
Setelah itu, L diminta biaya administrasi sebesar Rp 600 ribu lagi dan dia belum menyadari kalau sudah ditipu. Bahkan sampai rela cari pinjaman Rp 800 ribu karena sudah tak punya uang lagi lalu dikirim ke Debby.
Setelah transfer, Debby lalu meminta L untuk datang ke hotel dengan alibi memenuhi permintaannya 'ngamar'. L langsung pergi ke hotel yang dimaksud. Namun setibanya di sana, Debby tak kunjung muncul.
"Saya tunggu sekitar satu jam di lobi (hotel). Ternyata dia chat lagi minta Rp 600 ribu. Katanya untuk manager hotel," ujar L seperti dikutip dari SuaraKaltim.id --- jaringan SuaraKalbar.id.
Akhirnya, L curiga juga pad Debby. Ia bergegas mendatangi manajemen hotel lalu bertanya dengan polos.
“Pak, apa di sini ada cewek open BO? Saya sudah transfer Rp 2 juta lebih. Tapi cewek itu tak muncul juga,” tanya L.
Manajemen hotel pun langsung membantah menyediakan perempuan untuk open BO. Semenjak saat itu, L makin yakin kalau dirinya ditipu.
Terkait kejadian ini, Marno mengungkap kalau kasus penipuan ini modus baru. Penipu sengaja menawarkan jasa kencan lalu minta top up.
Oleh karenanya, ia berharap supaya kejadian ini bisa dijadikan pelajaran dan tidak ada lagi korban penipuan dengan modus serupa.