SuaraKalbar.id - Salah satu tradisi yang populer digelar di Kalimantan Barat (Kalbar) yakni Gawai Dayak. Tradisi itu merupakan pesta panen ala Suku Dayak di Kalbar.
Tahun ini, Gawai Dayak digelar di Kantuk Sungai Uluk, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu.
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan Gawai Dayak sebagai wujud rasa syukur komunitas masyarakat adat atas hasil panen pertanian sepanjang tahun.
"Karena hanya atas kemurahan Tuhan semua itu dapat kita peroleh," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Selasa (18/5/2021).
Baca Juga:Selama Ramdhan, Masjid Agung Singkawang Kumpulkan Rp122 Juta dari Zakat
Fransiskus mengatakan sebagai umat yang beriman pesta panen itu hendaknya tidak dijadikan sebagai ajang pesta untuk berfoya-foya, namun lebih kepada rasa syukur yang juga sebagai adat dan budaya peninggalan leluhur suku Dayak.
Menurut dia, Gawai dayak harus dimaknai bahwa Tuhan sang pemberi rezeki.
"Gawai dayak juga dapat dimaknai bagaimana masyarakat adat menjaga dan melestarikan seni budaya peninggalan leluhur kita," kata Fransiskus.
Lebih lanjut, Fransiskus berpesan agar masyarakat adat di Kapuas Hulu terus melestarikan adat istiadat dan budaya di tengah kemajuan teknologi informasi.
Ia mengingatkan dengan pesatnya teknologi informasi jangan sampai budaya luar mengikis budaya, adat istiadat peninggalan nenek moyang.
"Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan adat dan budaya kita karena itu bisa mendatangkan nilai ekonomi melalui wisata budaya yang tidak dimiliki oleh daerah atau suku lainnya," pesan Fransiskus.