SuaraKalbar.id - Kuliner khas Singkawang wajib dicicipi. Banyak makanan khas Singkawang yang populer karena kelezatannya.
Singkawang merupakan salah satu kota yang terkenal di Provinsi Kalimantan Barat. Kota ini berada di sebelah utara Kota Pontianak.
Tepatnya sekitar 145 km. Nama kota ini berasal dari bahasa Hakka, San Khew Jong yang memiliki arti sebuah kota di bukit dekat laut dan estuari.
Mayoritas penduduk di sana adalah orang Hakka dengan persentase 42 persen. Selain itu, disusul Tio Ciu, Melayu, dan Dayak.
Baca Juga:Empat Kecamatan di Singkawang Zona Merah, Tjhai Chui Mie Perketat PPKM Mikro
Karena mayoritas orang Tionghoa, tak jarang di sana akan banyak ditemui berbagai kuliner menarik asli Tiongkok atau hasil akulturasi terhadap berbagai budaya.
Berikut ini, 6 kuliner khas Singkawang yang wajib dicoba saat singgah.
1. Choipan
Choipan atau chaikue merupakan salah satu jajanan terkenal yang ada di Singkawang. Nama choipan diambil dari bahasa Hakka, “choi” yang berarti sayur dan “pan” yang berarti kue.
Jajanan ini memiliki tekstur kulit yang kenyal karena terbuat dari tepung beras dan tepung sagu. Adapun isiannya adalah bengkoang, daun kucai, dan juga ebi. Cara memasak choipan dikukus dan penyajiannya menggunakan siraman sambal cuka dan bawang putih.
Baca Juga:Haji 2021 Ditiadakan, Kemenag Singkawang Buka Suara
2. Bubur paddas
Bubur paddas merupakan kuliner lain yang bisa ditemui di Singkawang. Banyak orang mengira bahwa bubur ini bercita rasa pedas karena namanya, “paddas”.
Padahal, bubur ini tidak memiliki rasa pedas sama sekali. Bubur ini terasa gurih dan asam karena perasan jeruk limau di dalamnya.
Selain itu, bubur ini juga memiliki komposisi unik, yakni terdiri dari jagung, pakis, kangkung, tauge, kacang tanah goreng, dan ikan teri.
Kuliner khas Singkawang lain yakni bubur gunting. Bubur ini pun tak kalah memiliki cita rasa unik.
Bubur gunting terbuat dari kacang hijau yang dikupas dan dimasak dengan air gula, tepung kanji, dan daun pandan hingga teksturnya mengental.
Disebut bubur gunting karena bubur ini biasanya diberi roti goreng atau cakwe yang digunting sebagai topping. Jika tertarik mencicipi, bubur ini bisa menjadi alternatif sarapan yang mengenyangkan.
Seperti Choipan, makanan ini juga merupakan makanan khas Tionghoa. Mie Tiaw Asuk ini merupaka mie halal yang terdiri dari campuran mi kuning dan kwetiau.
Cara memasaknya cukup mudah. Campuran mi ditumis dengan berbagai sayuran, tauge, daging ayam, daging sapi, dan seafood.
Kemudian, ketika sudah matang, disajikan dengan perasan jeruk kunci atau jeruk limau berwarna kuning. Salah satu tempat yang menyajikan kuliner ini adalah Rumah Makan Apollo.
5. Rujak Ebi
Rujak ebi merupakan kuliner khas Singkawang. Rujak ini terbuat dari potongan beraneka buah seperti mangga muda, pepaya muda, jambu merah, kedondong, bengkoang, dan mentimun.
Kemudian, potongan buah tersebut disiram dengan saus kacang yang dihaluskan bersama dengan cabai rawit. Uniknya, dalam penyajian, rujak ini diberi topping ebi di atasnya sehingga memiliki rasa yang kompleks, asam, segar, manis, pedas, dan asin.
Memang kehidupan masyarakat Tionghoa tidak bisa dilepaskan dari mie. Mi easin merupakan mi yang biasanya dikonsumsi saat perayaan khusus, seperti ulang tahun atau tahun baru. Makanan ini memiliki makna yang menandakan panjang umur dan rezeki yang tiada putus.
Cara makannya pun tidak boleh sembarangan. Mie asing tidak boleh diputus atau digigit, tetapi harus dimakan secara langsung dari ujung ke ujung. Mie ini biasanya disajikan berkuah atau goreng. Topping-nya pun apa saja, sesuai kesukaan, tetapi biasanya ada telur bulat berwarna merah yang menyimbolkan suka cita.
Itulah kuliner khas Singkawang yang wajib dicoba.
Kontributor : Sekar Jati