Bubur gunting terbuat dari kacang hijau yang dikupas dan dimasak dengan air gula, tepung kanji, dan daun pandan hingga teksturnya mengental.
Disebut bubur gunting karena bubur ini biasanya diberi roti goreng atau cakwe yang digunting sebagai topping. Jika tertarik mencicipi, bubur ini bisa menjadi alternatif sarapan yang mengenyangkan.

Seperti Choipan, makanan ini juga merupakan makanan khas Tionghoa. Mie Tiaw Asuk ini merupaka mie halal yang terdiri dari campuran mi kuning dan kwetiau.
Baca Juga:Empat Kecamatan di Singkawang Zona Merah, Tjhai Chui Mie Perketat PPKM Mikro
Cara memasaknya cukup mudah. Campuran mi ditumis dengan berbagai sayuran, tauge, daging ayam, daging sapi, dan seafood.
Kemudian, ketika sudah matang, disajikan dengan perasan jeruk kunci atau jeruk limau berwarna kuning. Salah satu tempat yang menyajikan kuliner ini adalah Rumah Makan Apollo.
5. Rujak Ebi
Rujak ebi merupakan kuliner khas Singkawang. Rujak ini terbuat dari potongan beraneka buah seperti mangga muda, pepaya muda, jambu merah, kedondong, bengkoang, dan mentimun.
Kemudian, potongan buah tersebut disiram dengan saus kacang yang dihaluskan bersama dengan cabai rawit. Uniknya, dalam penyajian, rujak ini diberi topping ebi di atasnya sehingga memiliki rasa yang kompleks, asam, segar, manis, pedas, dan asin.
Baca Juga:Haji 2021 Ditiadakan, Kemenag Singkawang Buka Suara
6. Mie Asin Singkawang
Memang kehidupan masyarakat Tionghoa tidak bisa dilepaskan dari mie. Mi easin merupakan mi yang biasanya dikonsumsi saat perayaan khusus, seperti ulang tahun atau tahun baru. Makanan ini memiliki makna yang menandakan panjang umur dan rezeki yang tiada putus.
Cara makannya pun tidak boleh sembarangan. Mie asing tidak boleh diputus atau digigit, tetapi harus dimakan secara langsung dari ujung ke ujung. Mie ini biasanya disajikan berkuah atau goreng. Topping-nya pun apa saja, sesuai kesukaan, tetapi biasanya ada telur bulat berwarna merah yang menyimbolkan suka cita.
Itulah kuliner khas Singkawang yang wajib dicoba.
Kontributor : Sekar Jati