“Iya benar. Kamis saya divaksin. Sebelum (divaksin), saya tidak pernah mengalami sakit seperti ini,” tuturnya.
Wawan, saudara lelaki Nuraini menjelaskan, adiknya dua kali dilarikan ke rumah sakit setelah menerima suntikan vaksin tersebut.
Saat pertama kali dibawa ke rumah sakit, Nuraini mengalami muntah-muntah dan badannya lemas. Kala itu, karena tidak ada sakit, dokter memperbolehkannya pulang.
"Beberapa hari kemudian, adik saya muntah lagi. Badannya lemas, suhu badan panas dan juga kejang. Kaki dan tangannya kaku dan tidak dapat bergerak," kisahnya.
Baca Juga:DPRD Gunungkidul Sidak Dugaan Vaksin Covid-19 Ditimbun, Begini Hasilnya
Wawan menegaskan, kejadian ini setelah lima hari adiknya mendapat vaksin massal. Ia pun belum tahu secara pasti apa yang menjadi penyebabnya.
"Kita bicara apa adanya sesuai kondisi yang dialami adik saya dan tidak ada rekayasa," ujar dia.
Sementara jtu, dokter piket RSUD dr Rubini Mempawah, dr Agnes memastikan petugas telah melakukan penanganan dan pemeriksaan medis terhadap Nuraini. Kini kondisi Nuraini sudah membaik.
“Kemungkinan pasien mengalami infeksi kencing. Elektrolitnya sudah diperiksa dan kondisinya normal,” terang Agnes.
Ia mengatakan, pasien tidak mengalami kejang. Karena, jika kejang si pasien tidak bisa menangis dan merespon orang-orang di sekitarnya. Seperti yang terlihat di dalam video viral itu.
Baca Juga:Pemprov Kepri Miliki 300 Ribu Vaksin Covid-19, Tapi Baru 40 Persen Warga Divaksin
“Kemungkinan pasien ini mengalami spasmofilia. Sekarang kondisinya sudah membaik. Yang pasti bukan karena suntikan vaksin,” tegas Agnes mengakhiri.