Telak! Fadli Zon Suruh Jokowi Menyerah Hadapi COVID-19: Kibarkan Bendera Putih

Fadli Zon pun menilai pemerintah harus segera mengibarkan bendera putih dan membuka tangan untuk menerima bantuan asing terkait penanganan Covid-19.

Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 09 Juli 2021 | 07:45 WIB
Telak! Fadli Zon Suruh Jokowi Menyerah Hadapi COVID-19: Kibarkan Bendera Putih
Fadli Zon soal Habib Rizieq. (YouTube/Fadli Zon Official)

SuaraKalbar.id - Fadli Zon suruh Jokowi menyerah hadapi COVID-19. Fadli Zon minta Jokowi kibarkan bendera putih.

Sebab kasus baru Covid-19 terus bertambah di Indonesia, dan mencatat rekor hampir 40 ribu positif COVID-19 dalam sehari.

Fadli Zon pun menilai pemerintah harus segera mengibarkan bendera putih dan membuka tangan untuk menerima bantuan asing terkait penanganan Covid-19.

“Kibarkan bendera putih dan buka tangan lebar menerima bantuan dari negara-negara sahabat apalagi yang sudah berhasil mengatasi pandemi,” kata Fadli dalam keterangan tertulisnya, dilansir Solopos.com.

Baca Juga:Rumah Sakit USU Fasilitasi Suntik Vaksin Covid-19 Untuk 20 Anak Tiap Hari

Fadli menganggap Indonesia sangat membutuhkan intervensi global untuk meredam jumlah korban lebih banyak.

Sejumlah kendaraan antre melewati penyekatan di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Kamis (8/7/2021).  ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Sejumlah kendaraan antre melewati penyekatan di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Kamis (8/7/2021). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Fadli Zon mengatakan pemerintah semestinya bersikap realistis dalam menghadapi gelombang baru Covid-19.

Sebab, mulai dari infrastruktur kesehatan, logistik, serta jumlah tenaga kesehatan terbukti sudah berada di ambang batas. Pemerintah dinilai tidak bakal sanggup menghadapi situasi yang terus memburuk.

“Suka atau tidak suka, kita harus segera meminta bantuan dunia internasional, terutama negara-negara yang terbukti sudah berhasil mengatasi pandemi,” ujarnya.

Soal tingginya kasus Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini. Jumlah terakhir sempat memecah rekor yakni hingga 34.379 orang per 7 Juli 2021. Ia memprediksi angka tersebut akan terus bertambah bahkan tembus ke 50.000 kasus.

“Jika kita tak segera mengambil langkah luar biasa,” ujarnya.

Baca Juga:Bupati Garut Tarik Pasien COVID-19 dari RS Swasta

Kemudian alasan kedua ialah soal kebijakan yang diambil pemerintah. Saat ini pemerintah tengah menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali. Akan tetapi pada praktiknya, kebijakan itu belum bisa membatasi kegiatan masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini