Keunikan King Tompang, Baju Tradisional Kalimantan Barat

King Tompang adalah pakaian dari bahan kain berwarna polos yang mulai dikenal sejak ada interaksi dengan orang Melayu.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 13 Juli 2021 | 09:00 WIB
Keunikan King Tompang, Baju Tradisional Kalimantan Barat
King Topang, baju tradisional Kalimantan Barat (Youtube Bobo)

SuaraKalbar.id - King Topang, baju tradisional Kalimantan Barat mempunyai ciri khas dan keunikan sendiri. Keunikan King Topang pernah mencuri perhatian dari Presiden Jokowi. Seperti apa keunikan King Topang?

Setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian khasnya sendiri sesuai dengan sukunya. Pakaian adat yang dimiliki setiap suku merupakan sebuah identitas yang mencerminkan kekayaan budaya suku ada tersebut.

Salah satunya adalah pakaian atau baju tradisional dari Kalimantan Barat yang disebut dengan nama King Tompang.

King Tompang adalah pakaian dari bahan kain berwarna polos yang mulai dikenal sejak ada interaksi dengan orang Melayu.

Baca Juga:Fakta Sejarah Kesultanan Pakunegara dari Tayan Hilir, Kalimantan Barat

King Baba

Adapun pakaian adat untuk laki-laki di Kalimantan Barat disebut dengan King Baba , dimana King berarti pakaian dan Baba yang artinya laki-laki.

King Topang, baju tradisional Kalimantan Barat (Youtube Bobo)
King Topang, baju tradisional Kalimantan Barat (Youtube Bobo)

King Baba terbuat dari bahan kulit kayu tanaman ampuro atau kayu kapuo. Untuk hiasan, biasanya laki-laki adat suku Dayak di Kalimantan Barat akan menyelipkan sehelai bulu burung enggang, senjata tradisional berupa mandau dan perisai, yang dulunya digunakan untuk berperang.

Sehingga pakaian adat Kalimantan Barat juga dikenal dengan nama pakaian perang.

Pakaian Adat Perempuan

Baca Juga:Masih Ada Warung Kopi Buka di PPKM Darurat Pontianak

Sama halnya dengan pakaian adat lelaki Dayak, wanita Dayak mengenakan perlengkapan antara lain penutup dada, stagen, kain bawahan, dengan hiasan seperti kalung manik-manik, serta hiasan bulu burung Enggang di kepalanya.

Beberapa perhiasan lain yang dikenakan adalah seperti, gelang atau jerat tangan yang dibuat dari pintalan akar tanaman tunggang yang digunakan sebagai lambang penolak bala.

Kemudian kalung dari bahan-bahan akar seperti akar kayu atau kulit (tulang). hewan sebagai penangkal gangguan dari roh-roh halus, terutama sering dikenakan pada bayi.

Oleh masyarakat Dayak kedua jenis pakaian ini selalu dikenakan baik saat menjalani aktivitas harian seperti, bertani, berburu, atau saat melakukan upacara adat.

Selain kedua pakaian adat tersebut terdapat Bulang Buri, dan King Buri yang terbuat dari buri atau kulit kerang laut.

Pakaian Indulu Manik yaitu pakaian adat Kalimantan Barat dengan tempelan manik-manik, dan yang terakhir adalah Buang Kuureng merupakan baju kurung dengan lengan panjang berbahan kain beludru.

Kontributor : Kiki Oktaliani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini