Taat dan Patuh Terhadap Prokes, Kota Ini Dianggap Sebagai Contoh yang Baik

Menurut Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dokter Raisa Broto Asmoro, kota ini bisa menjadi contoh bagi kota yang lain.

Denada S Putri
Rabu, 01 September 2021 | 21:45 WIB
Taat dan Patuh Terhadap Prokes, Kota Ini Dianggap Sebagai Contoh yang Baik
Reisa Broto Asmoro [BNPB]

SuaraKalbar.id - Beberapa kota di Tanah Air berhasil menunjukkan penurunan jumlah kasus Covid-19, lantaran pengaktualan protokol kesehatan (Prokes) yang baik di beberapa wilayah. Salah satu yang mendapat pujian adalah kota Semarang.

Menurut Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dokter Raisa Broto Asmoro, kota dengan julukan Kota Atlas ini menjadi contoh daerah dengan tingkat ketaatan menjalankan prokes yang tinggi.

"Memang masih perlu perbaikan tetapi angka kepatuhan ini cukup tinggi hampir 9 di antara 10 orang di Semarang paham bahwa jaga jarak dan tidak berkerumun akan membuat diri mereka lebih aman dari risiko penularan," ujarnya, dikutip dari Suara.com, Rabu (1/9/2021).

Dirinya menjelaskan, kepatuhan masyarakat Kota Jamu itu  dalam menggunakan masker sangat tinggi. Yakni mencapai 97  persen. Kemudian untuk menjaga jarak dan menjauhi kerumunan Kota Lumpia ini berhasil mencapai angka 86 persen.

Baca Juga:Tambah 673 Pasien, Positif Covid-19 di Jakarta Capai 851.256 Orang

Dia melanjutkan, antusiasme masyarakat Semarang untuk divaksinasi juga sangat tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh sampai sekarang hampir 77 persen warga Kota Lumpia sudah mendaparkan dosis pertama. Lalu, lebih dari 53 persen sudah menerima vaksin dosis ke-2.

Dirinya juga mengatakan, kepatuhan masyarakat Semarang dalam mempraktikkan prokes berevokasi di penurunan level yang semula berada di level 3 turun ke level 2, kemudian sejumlah fasilitas publik juga sudah mulai dibuka seperti mal dan sekolah.

Kendati sejumlah fasilitas umum (Fasum) sudah dibuka, pergerakkan warga Semarang juga tak menunjukkan kenaikan yang drastis. Alias hanya di bawah tiga persen.

Berdasarkan, Google Community Mobility Reports per 25 Agustus, pergerakan masyarakat Semarang masih di bawah 20 persen untuk mereka yang melakukan aktivitas pulang-pergi dari kantor.

"Artinya masyarakat Semarang pun meski sudah ada di level 2 masih berhati-hati dalam melakukan mobilitas. Hal ini wajar mengingat pandemi belum berakhir dan PPKM masih berjalan, dan Jawa Tengah mencatatkan ratusan kasus konfirmasi dalam satu minggu ini," jelasnya.

Baca Juga:Penyebab Makam Covid-19 Ambles di TPU Rorotan Versi Polisi

Dia mengapresiasi masyarakat Semarang yang sadar akan pentingnya prokes. Dia berharap, apa yang dilakukan masyarakat Semarang bisa diikuti daerah lain.

"Perilaku mobilitas warga Semarang ini sebaiknya jadi pelajaran penting bagi kita semua di luar Semarang. Turunnya kasus konfirmasi bukan berarti kita serta merta bebas dari risiko tertular. Formula hadapi varian Delta yang cepat menular adalah protokol kesehatan yang ketat dikali dengan mobilitas yang turun," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini