Kunjungi Daerah Banjir di Sintang, Begini Kata Gubernur Kalbar

Gubernur Kalbar Sutarmidji akhirnya mengunjungi kawasan banjir yang menggenangi Kabupaten Sintang dalam sepekan terakhir masih belum surut.

Chandra Iswinarno
Rabu, 03 November 2021 | 12:30 WIB
Kunjungi Daerah Banjir di Sintang, Begini Kata Gubernur Kalbar
Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji mengunjungi Kabupaten Sintang dalam rangka meninjau langsung bencana banjir yang terjadi lebih dari sepekan di Kabupaten Sintang tersebut, Selasa (2/11/2021). [SuaraKalbar.co.id]

SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji akhirnya mengunjungi kawasan banjir yang menggenangi Kabupaten Sintang dalam sepekan terakhir masih belum surut. Dalam kunjungan tersebut, Sutarmidji yang menaiki perahu karet memantau sejumlah titik banjir yang ketinggiannya lebih dari satu meter.

Usai meninjau beberapa titik banjir, dia meminta agar bantuan yang disalurkan pemerintah segera didistribusikan kepada warga yang terdampak.

“Kita tekankan kepada Pemda Kabupaten Sintang untuk segera memperluas posko dan dapur umum yang berada disetiap titik banjir, agar penanganan dapat maksimal. Pihak Provinsi akan segera menambahkan bantuan beras sebanyak 85 ton kepada Kabupaten Sintang, apabila masih kekurangan untuk sesegera mungkin koordinasi kan,” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji seperti dikutip Suarakalbar.co.id-jaringan Suara.com pada Selasa (2/11/2021).

Lebih lanjut, dia mengemukakan, perlunya sinergi semua pihak mulai dari BPBDkKabupaten dan provinsi dalam menangani banjir.

Baca Juga:Masyarakat Diimbau Waspada Banjir Rob di Belawan 2-9 November

Sementara itu, Danramil 1205-07/Sintang Lettu Inf P Rajagukguk mengatakan, petugasnya masih bersiaga dan tetap berkoordinasi dengan pihak kecamatan serta instansi lain dalam penanganan bencana banjir.

“Kita juga tetap berkoordinasi kepada pihak dan Instansi yang terkait dengan penangan banjir di Kabupaten Sintang, seperti kepada Camat Sintang, Ibu Siti Musrikah, kita juga sampaikan bahwa kami bersiaga, apa-apa yang perlu dikoordinasikan segera, kami siap membantu,” katanya.

Sementara itu, Plh. Bupati Sintang Yosefha Hasnah mengemukakan, kondisi air banjir saat ini di beberapa wilayah mulai turun. Namun, beberapa daerah lainnya air banjir justru naik.

“Terjadi hujan pada hari minggu di hulu sehingga air semakin naik, dan penurunan air di wilayah Kecamatan Serawai sehingga terjadi luapan di wilayah Kecamatan Sintang. Dari 14 Kecamatan di Kabupaten Sintang 12 Kecamatan diantaranya terdampak banjir dengan jumlah 21.804 KK,” ujarnya.

Sementara itu, ia mengungkapkan, banyak warga yang mengungsi akibat banjir tersebut. Mereka kebanyakan menumpang di rumah keluarga yang berada di dataran tinggi.

Baca Juga:Cerita Kusir Delman yang Terseret Arus Banjir di Cimahi: Saya Fokus Nyelametin Kuda

Lebih lanjut, dia juga mengemukakan, sejak 27 Oktober 2021, telah dibuka dapur umum di beberapa titik. Dapur umum tersebut berada di Kantor Dinas Sosial, Kabupaten Sintang, Kodim 1205/Sintang, juga Masjid Abu Bakar Sintang. Sedangkan untuk data pengungsi sementara terdiri dari 8 jiwa di Dinas Sosial, serta 40 jiwa di pengungsian Masjid Abu Bakar Sintang.

Posko Pengungsian Banjir Melawi

Selain di Kabupaten Sintang, banjir yang melanda Kabupaten Melawi juga masih belum surut pada Selasa (2/11/2021).

Relawan Tagana Melawi saat memasak di dapur umum untuk pengungsi banjir di Kabupaten Melawi, Selasa (2/11/2021). [SUARAKALBAR.CO.ID/ Dea Kusumah Wardhana]
Relawan Tagana Melawi saat memasak di dapur umum untuk pengungsi banjir di Kabupaten Melawi, Selasa (2/11/2021). [SUARAKALBAR.CO.ID/ Dea Kusumah Wardhana]

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Melawi sendiri telah membuka posko pengungsian, kemudian untuk dapur umum juga telah diaktifkan bagi pengungsi yang tersebar dibeberapa lokasi.

“Kita sudah mulai aktif untuk dapur umum bagi pengungsi banjir, Tim TAGANA sebagai pelaksana dapur umum sudah bertugas sejak subuh tadi,” ujar Safar kepada Suara Kalbar.co.id pada Selasa (2/11/2021).

Pemkab Melawi juga berjanji akan berupaya maksimal dalam membantu warga korban banjir. Petugas posko banjir, puting beliung dan longsor (Batingsor) juga stanby 24 jam yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Pol PP, TNI, Polri, Tagana, PMI, Dinas Perhubungan dan lainnya.

“Tim juga siap mengevakuasi warga yang membutuhkan pertolongan untuk dibawa ke posko pengungsian. Tercatat sudah puluhan kepala keluarga mengungsi di SD 6 Nanga Pinoh, salah satunya,” kata Sapar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini