SuaraKalbar.id - Penggunaan aplikasi PeduliLindingi yang kian banyak di sejumlah mal hingga fasilitas umum dan publik menjadi salah satu pemicu warga berbondong-bondong ikut Vaksinasi Covid-19.
Salah satunya seperti yang terjadi di Desa Madu Sari Kabupaten Kubu Raya. Kepada Suarakalbar.co.id-jaringan Suara.com. Kepala Desa Madu Sari Hasan mengemukakan, pada awalnya warga desanya enggan untuk vaksinasi.
“Awalnya memang warga kami tidak mau divaksin, namun seiring berjalanya waktu warga pelan-pelan mulai membuka diri dan mau di vaksin,” katanya saat berlangsung agenda Vaksinasi Covid-19 yang digelar Kodam XII Tanjungpura..
Hasan menduga, keinginan warga desanya untuk vaksin lantaran banyak mal fasilitas umum, publik hingga perkantoran yang mewajibkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi kepada warga yang beraktivitas.
Baca Juga:WHO Mendesak untuk Tetap Pakai Masker dan Menjaga Jarak Meski Sudah Vaksin Covid-19
“Sekarangkan kantor, mal, bank pakai aplikasi sehingga membuat warga terdorong untuk di vaksin,” jelasnya.
Selain adanya penggunaan aplikasi PeduliLindungi, pendekatan dan sosialisasi juga dilakukan pemerintah untuk merangkul warga yang belum mau divaksin.
Salah satu pendekatan persuasif dilakukan melalui rukun tetangga dan sekolah- sekolah. Dampaknya pun positif, capaian vaksin di Desa Madu Sari cukup tinggi
“Sekitar 70 persen warga kami yang sudah divaksin, karena meski vaksinasi di desa jarang warga inisiatif untuk divaksin di luar seperti mal atau tempat vaksin lainya,” jelasnya.
Sementara itu Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Sulaiman Agusto mengatakan pihaknya selain melakukan program percepatan Desa Mandiri juga dibarengi dengan pelaksanaan vaksinasi mengingat capaian di Kubu Raya masih rendah.
Baca Juga:WHO: Vaksin Covid-19 Hanya Manjur 40 Persen untuk Lawan Varian Delta
“Vaksinasi di Kubu Raya rendah sehingga kita pacu agar mencapai target, untuk sama- sama mengejar herd imunity,” jelasnya.
- 1
- 2