SuaraKalbar.id - Epidemiolog Poltekkes Kemenkes Pontianak, Malik Saepudin mendorong, Pemprov Kalbar perlu mengusahakan alat pemeriksaan yang lebih valid terkait penyebaran virus corona varian Omicron.
Hal itu lantaran, omicron telah terdeteksi masuk di beberapa wilayah Indonesia. Bahkan, trend penularan begitu cepat dan diikuti kenaikan kasus yang tinggi.
“Sebelumnya, November 2021, hanya dilaporkan 3 kasus di DKI. Sekarang, belum genap dua bulan, telah lebih dari 400 kasus di Indonesia,” ucapnya, mengutip insidepontianak.com-jaringan suara.com, Selasa (11/1/2022).
Menurut dia peningkatan kasus ini, tak lepas dari aktivitas masyarakat saat Natal dan tahun baru.
Baca Juga:Persiapan Pelantikan Pengkab Perbakin Sekadau Capai 90 Persen
Oleh karenannya, Malik meminta pemerintah harus ekstra hati-hati melakukan pencegahan.
Selain itu, masyarakat harus terus diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi.
Dirinya juga meminta, Pemprov Kalbar mengimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan baik ke luar negeri, maupun dalam negeri. Terutama pada wilayah yang sedang terjangkiti kasus lokal Omicron.
“Hal ini penting untuk pencegahan penularan Covid-19 Omicron di wilayah Kalbar,” katanya.
Baca Juga:4 Warga Tangsel Terpapar Omicron, Habis Liburan dari Luar Kota