SuaraKalbar.id - Empat orang anak di Kabupaten Sambas baru-baru ini ramai jadi perbincangan. Mereka adalah Andra, Rizki, Alif dan Sazwan. Ketiganya adalah siswa SD di kabupaten tersebut.
Dari video yang beredar nampak ketiganya bermain di kubangan lumpur. Aksi itu bahkan viral di media sosial. Ternyata, mereka mencangkul jalan rusak untuk mempermudah ibu gurunya pergi mengajar ke SDN 18 Sungai Dungun, Desa Sebubus, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas.
Jalan menuju sekolah ini, sudah lama rusak parah. Saat musim hujan, jalan menjadi sangat licin dan berlumpur. Setiap hari, ada saja pengendara yang tergelincir dan jatuh. Kondisi itu mempersulit anak-anak di sana untuk berangkat sekolah.
Dari video yang beredar, keempat siswa itu berkubang di atas jalan berlumpur. Mereka berbagi tugas. Ada yang mencangkul jalan, menyusun papan, dan ada yang mendorong sepeda motor guru.
Baca Juga:Apes! Atap Roboh saat BAB, Cewek ini Tetap Lanjut Buang Hajat, Warganet Ngakak Kasihan
Kepala Desa Sebubus, Irfan Riadi mengatakan, jalan yang rusak tersebut statusnya adalah jalan kabupaten. Dia berharap, jalan tersebut segera dibangun pemerintah, minimal ditimbun agar tidak licin.
“Benar, video jalan rusak yang viral itu di Dusun Sungai Dungun, Desa Sebubus. Kondisi itu terjadi setiap musim hujan, itu adalah jalan penghubung dari Dusun Merbau ke Dusun Sungai Dungun,” katanya, melansir dari Insidepontianak.com--Jaringan Suara.com, Minggu (16/1/2022).
Sementara, seorang guru SDN 18 Sungai Dungun, Rubiah Idrus, yang memposting video viral tersebut dalam narasi unggahannya mengatakan, apa yang dilakukan siswa sekolah di sana adalah bentuk kepedulian dan keikhlasan.
“Pertama, pelajaran yang bisa diambil adalah kepedulian dan keikhlasan siswa yang membantu gurunya, mereka rela berkotor-kotor. Ada yang mencangkul, menyusun papan, demi kemudahan orang lain,” tulisnya.
Kedua siswa ini kata dia, anak-anak sekolah di Paloh sangat gigih dalam menempuh pendidikan. Meski harus melewati jalan yang rusak parah. Menurutnya, itu adalah cerminan sikap pantang menyerah.
“Selalu semangat murid SDN 18 Sungai Dungun dan SMP 3 Merbau yang berasal dari Sungai Dungun, terima kasih murid ibu, Andra, Rizki, Alif dan Sazwan,” pungkasnya.