Sudah Dua Bulan, Stok Minyak Goreng di Gudang Bulog Putussibau Kosong

Stok minyak goreng yang berada di Gudang Bulog Putussibau mengalami kekosongan. Kondisi tersebut bahkan terjadi sejak akhir tahun 2021 hingga Februari 2022.

Chandra Iswinarno
Selasa, 22 Februari 2022 | 18:11 WIB
Sudah Dua Bulan, Stok Minyak Goreng di Gudang Bulog Putussibau Kosong
Ilustrasi stok minyak goreng. [ANTARA FOTO / Irwansyah Putra]

SuaraKalbar.id - Stok minyak goreng yang berada di Gudang Bulog Putussibau mengalami kekosongan. Kondisi tersebut bahkan terjadi sejak akhir tahun 2021 hingga Februari 2022.

Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Putussibau Pramudya Wardana mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah mengusulkan untuk mendapat pasokan minyak goreng. Pengajuan tersebut disampaikan ke Bulog Pontianak.

"Kami sudah mengusulkan minyak goreng sebanyak lima ton ke Bulog Pontianak, tetapi saya tidak bisa memastikan kapan minyak goreng itu datang," katanya seperti dikutip Antara pada Selasa (22/2/20220.

Selain mengusulkan minyak goreng, pihak Bulog Putussibau juga mengajukan gula delapan ton, serta sejumlah komoditi lainnya seperti daging beku. Sementara itu, Wardana mengemukakan, stok yang ada di Gudang Bulog Putussibau hanya ada beras jenis medium sebanyak 305 ton dan beras premium satu ton.

Baca Juga:Alhamdulillah! Stok Minyak Goreng untuk Pontianak akan Segera Datang

"Terkait kekosongan minyak goreng, kami akan lakukan koordinasi dengan pemerintah daerah terutama dinas perdagangan," ucap Pramudya.

Meski begitu, ia berharap minyak goreng, gula dan komoditi lainnya, bisa datang ke Bulog Putussibau sebelum Ramdhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kapuas Hulu Kasianus Kintoi mengakui, harga minyak goreng di Kapuas Hulu masih mahal hingga kini.

"Untuk minyak goreng memang harganya masih tinggi, dikarenakan pedangang masih punya stok lama yang harga belinya juga cukup tinggi, jadi pedagang tidak mau menurunkan harga yang disama ratakan Rp14 ribu/liter seperti yang dianjurkan oleh pemerintah," jelas Kintoi.

Dinas Perdagangan Kapuas Hulu sendiri sebenarnya pernah melakukan pengecekan ke beberapa minimarket waralaba yang ada. Dalam pengecekan itu, ia mengemukakan, minimarket modern tersebut pernah menjual minyak goreng sawit premium dalam kemasan seharga Rp 14 ribu per liter, namun persediaannya terbatas dan langsung habis dalam satu hari.

Baca Juga:Emak-emak Rugi Ratusan Juta Rupiah, Tertipu Paket Sembako Minyak Goreng Murah

"Untuk langkah selanjutnya terkait masalah minyak goreng itu, kami masih menunggu regulasi yang jelas dari pusat," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini