SuaraKalbar.id - Perang Rusia dan Ukraina yang berjalan sudah sepekan, menuai banyak desakan damai dari berbagai penjuru di seluruh dunia.
Di Indonesia, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir turut mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) khususnya Dewan Keamanan, melakukan langkah-langkah untuk mengakhiri peperangan.
"Karena akan menimbulkan masalah yang kompleks, baik ekonomi, politik, kemanusiaan, perdamaian global, maupun masalah-masalah lainnya," kata Nashir, dijutip Antara, Jumat (4/3/2022).
Nashir menilai, pemerintah Indonesia harusnya bisa lebih aktif dan proaktif terlibat dalam penyelesaian peperangan Rusia dan Ukraina.
Baca Juga:Duh! Dianggap Menyebarkan Berita Palsu, Rusia Batasi Akses Situs BBC dan Radio Liberty
"Akan tetapi, pemerintah Indonesia hendaknya bisa lebih aktif dan proaktif terlibat dalam penyelesaian peperangan Rusia dan Ukraina, dan berbagai dampak yang ditimbulkannya," ujar dia.
Meski begitu, PP Muhammadiyah, kata Haedar, memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang telah membuat seruan agar pertempuran diakhiri.
Pada era tatanan dunia baru yang menjunjung demokrasi dan perdamaian, menurut dia, semestinya dibangun hubungan antarnegara dan bangsa yang lebih adil serta saling menghormati.
"Menjauhkan tindakan hegemoni dalam bentuk apa pun karena pada dasarnya semua negara dan bangsa di muka bumi ini memiliki kesetaraan," pungkas Haedar Nashir.
Baca Juga:Demo Tolak Perang di Kedubes Rusia, Massa Bentangkan Bendera Kuning Bertuliskan Fuck Wars