SuaraKalbar.id - Gubernur Jawa Barat Ganjar Pranowo tertawa santai menanggapi banyak pihak yang nyinyir dan menilai aksi Gubernur membawa air dan tanah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara penuh dengan klenik.
Menurut Ganjar, ini adalah bagian dari kultural bangsa Indonesia yang tidak bisa dilepaskan, karena memiliki makna dan nilai luhur.
"Ini kultural, semua daerah pasti punya sendiri-sendiri. Ada nilai-nilai luhur yang bisa dilakukan. Kita boleh bicara modern, kekinian dengan referensi buku-buku baru, tapi kita mesti punya kepribadian dalam kebudayaan," tegasnya
Bahkan menurut Ganjar, nilai-nilai ini tidak hanya dimiliki bangsa Indonesia sebab di Jepang, jika ada pembangunan apapun pasti ada ritual dan upacara seperti laiknya di Indonesia.
Baca Juga:Presiden Jokowi dan Gubernur se-Indonesia Jalani Ritual Kendi Nusantara
"Kalau orang Jawa mau buat rumah, di atasnya ada pisang, beras, bendera merah putih. Itu tradisi, di Jepang juga sama, mau buat bendungan, buat gedung itu ada ritual dan upacaranya. Jadi gak usah mikir soal apakah ini klenik atau tidak, ini soal kultural dalam bingkai persatuan," ujar Ganjar.
Diketahui, Prosesi penyatuan tanah dan air dari seluruh penjuru Nusantara yang diikuti langsung oleh 34 gubernur dan perwakilan gubernur dari seluruh provinsi di Indonesia, dipimpin langsung oleh Presiden Joko Eidodo (Jokowi) di kawasan Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (14/3/2022).
Menurut Jokowi, penyatuan tanah dan air Nusantara ini menandai cita-cita besar dan pekerjaan besar tanda dimulainya pembangunan IKN Nusantara.
“Saya hadir di sini bersama-sama 34 gubernur dari 34 propinsi dari seluruh Tanah Air, bersama 15 tokoh masyarakat dari Kalimantan Timur. Kita tahu baru saja tadi tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur telah kita satukan di tempat yang akan jadi lokasi Ibu Kota Nusantara,” kata Presiden, melansir Antara (14/3/2022).
Selain itu, Jokowi menilai, prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara merupakan bentuk kebinekaan dan persatuan yang kuat untuk membangun Ibu Kota Nusantara.
Baca Juga:Soal Prosesi Kendi Nusantara, Jokowi: Bentuk Kebinekaan dan Persatuan yang Kuat di Antara Kita
“Kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, swasta dan seluruh masyarakat dalam pembangunan ibu kota negara ini akan sangat membantu apa yang kita cita-citakan ini segera terwujud,” kata Presiden Jokowi.
Saat upacara penyatuan tanah Nusantara itu, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi, yang kemudian disambut oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI Adji Muhammad Arifin.