Sementara itu, Pamong Budaya Ahli Muda pada Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Sri Supriyanti menjelaskan jika festival permainan meriam karbit yang sebelum pandemi rutin digelar di Pontianak, dianggap telah memberikan multiplier effect di masyarakat.
Permainan itu dinilai tak hanya sekedar melestarikan budaya, namun juga berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Permainan meriam karbit yang rutin digelar pada malam Idulfitri yang lokasinya persis di tepi sungai kapuas, sangat berdampak positif terhadap perekonomian warga sekitar, yang mana dalam pelaksanaannya lokasi permainan meriam karbit tersebut bakal ramai didatangi pengunjung," terangnya.
Dirinya menyebut jika dari pengunjung tersebut, terjadinya potensi perekonomian. Dimana warga setempat kecipratan rezeki dari parkir, lalu adanya lapak atau usaha kecil-kecilan dadakan warga yang menjual makanan dan minuman ringan.
Baca Juga:Tak Bisa Dihubungi, Seorang Pria di Desa Purun Kecil Rupanya Sudah Tewas Gantung Diri
"Dari aktivitas ekonomi itu para pedagang mampu meraup untung lebih dari seratus ribu rupiah per malamnya," jelasnya.
Tidak hanya meriam karbit, akibat pandemi covid-19 beberapa festival kebudayaan lainnya terpaksa tak digelar, misalnya festival Cap Go Meh.
Kontributor: Rabiansyah