SuaraKalbar.id - Menjelang Ramadan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memastikan tingkat inflasi di kotanya masih dalam angka yang seimbang. Ia menyebut, beberapa upaya telah dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak guna mengendalikan inflasi.
Salah satunya seperti peninjauan stok pangan di gudang dan agen. Kemudian melakukan pengawasan secara ketat harga bahan pokok di pasar.
“Harga pangan relatif stabil pada seluruh kebutuhan pokok. Komoditas utama juga tersedia, khususnya untuk tiga bulan kedepan. Hanya saja untuk minyak goreng, kita masih menunggu kiriman distribusi produsen besar,” katanya, menyadur dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Jumat (1/4/2022).
Ia memperkirakan, menjelang Ramadan akan terjadi peningkatan kebutuhan. Baik itu kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Hal ini dinilainya sebagai budaya masyarakat Kota Pontianak saat bulan puasa dan lebaran.
Baca Juga:Kanwil Kemenkumham DIY Sidak Lapas dan Rutan Sambut Ramadan 1443 H,
Kemudian, ditambah mobilitas yang kian tinggi serta warga wilayah sekitar seperti Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kubu Raya yang tak jarang memilih untuk belanja di Kota Pontianak.
“Sudah jadi budaya warga Kota Pontianak, kalau kebutuhan akan makanan itu tinggi. Karena memang kita sadari, Kota Pontianak hampir 75 persen itu muslim,” paparnya.
Oleh sebab itu, ia melanjutkan, melalui rapat koordinasi yang melibatkan semua pihak terkait, ada yang bisa memberikan informasi terkini berkaitan ketersediaan bahan pokok.
Tak hanya itu, dia juga meminta keperluan lainnya seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga ketersediaan pangan terjaga.
“Kunci untuk mengendalikan inflasi itu adalah menjaga ketersediaan bahan pokok,” sebutnya.
Baca Juga:Ucapkan Marhaban Ya Ramadan, Jokowi: Mohon Maaf Lahir dan Batin
Meski demikian, dia menyebut ada faktor lain yang menjadi penyebab terkendalanya ketersediaan pangan. Misalnya, kondisi cuaca di lautan yang mengakibatkan armada kapal pengangkut bahan kebutuhan pokok terlambat.
- 1
- 2