Perintah Edi Rusdi Kamtono ke TPID Pontianak, Pastikan Ketersediaan Stok Pangan di Kota Khatulistiwa

Sudah jadi budaya warga Kota Pontianak, kalau kebutuhan akan makanan itu tinggi."

Denada S Putri
Jum'at, 01 April 2022 | 15:55 WIB
Perintah Edi Rusdi Kamtono ke TPID Pontianak, Pastikan Ketersediaan Stok Pangan di Kota Khatulistiwa
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono membuka High Level Meeting Pengendalian Inflasi menjelang Ramadan. [SuaraKalbar.co.id]

SuaraKalbar.id - Menjelang Ramadan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memastikan tingkat inflasi di kotanya masih dalam angka yang seimbang. Ia menyebut, beberapa upaya telah dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak guna mengendalikan inflasi.

Salah satunya seperti peninjauan stok pangan di gudang dan agen. Kemudian melakukan pengawasan secara ketat harga bahan pokok di pasar.

“Harga pangan relatif stabil pada seluruh kebutuhan pokok. Komoditas utama juga tersedia, khususnya untuk tiga bulan kedepan. Hanya saja untuk minyak goreng, kita masih menunggu kiriman distribusi produsen besar,” katanya, menyadur dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Jumat (1/4/2022).

Ia memperkirakan, menjelang Ramadan akan terjadi peningkatan kebutuhan. Baik itu kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Hal ini dinilainya sebagai budaya masyarakat Kota Pontianak saat bulan puasa dan lebaran.

Baca Juga:Kanwil Kemenkumham DIY Sidak Lapas dan Rutan Sambut Ramadan 1443 H,

Kemudian, ditambah mobilitas yang kian tinggi serta warga wilayah sekitar seperti Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Kubu Raya yang tak jarang memilih untuk belanja di Kota Pontianak.

“Sudah jadi budaya warga Kota Pontianak, kalau kebutuhan akan makanan itu tinggi. Karena memang kita sadari, Kota Pontianak hampir 75 persen itu muslim,” paparnya.

Oleh sebab itu, ia melanjutkan, melalui rapat koordinasi yang melibatkan semua pihak terkait, ada yang bisa memberikan informasi terkini berkaitan ketersediaan bahan pokok.

Tak hanya itu, dia juga meminta keperluan lainnya seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga ketersediaan pangan terjaga.

“Kunci untuk mengendalikan inflasi itu adalah menjaga ketersediaan bahan pokok,” sebutnya.

Baca Juga:Ucapkan Marhaban Ya Ramadan, Jokowi: Mohon Maaf Lahir dan Batin

Meski demikian, dia menyebut ada faktor lain yang menjadi penyebab terkendalanya ketersediaan pangan. Misalnya, kondisi cuaca di lautan yang mengakibatkan armada kapal pengangkut bahan kebutuhan pokok terlambat.

“Sehingga distribusi produksi menjadi terganggu,” sebutnya.

Kumpulan informasi yang akurat dari stakeholder terkait, akan menjadi rujukan pihaknya untuk membuat program dan kebijakan tentang harga bahan pokok dan ketersediaan pangan.

Ia juga turut mengajak masyarakat untuk memantau harga pangan di Kota Pontianak lewat aplikasi Jepin (Jendela Pontianak Integrasi).

“Di sana bisa melihat, apakah seimbang atau tidak harganya. Ada atau tidak stoknya. Kemudian kan tentunya juga ada pantauan dari pihak TNI maupun kepolisian lewat satgas yang sudah dibentuk,” tandasnya.

Sementara, Dimas P Wardana, perwakilan BI Kalbar menjelaskan, tercatat kenaikan pada beberapa komoditas seperti cabai merah, daging ayam dan minyak goreng. Jika dilihat dari data week to week (setiap pekan).

Selain itu, komoditas gula pasir juga sedang meningkat. Penyebabnya diperkirakan karena stok. Yaitu tebu, yang menipis dari pulau Jawa.

“Apalagi di Kalimantan kita masih banyak memasok dari pulau Jawa dan Sumatera. Mungkin bisa jadi perhatian, dengan mencari alternatif lainnya,” terangnya.

Seperti yang disebut Wali Kota Edi Kamtono sebelumnya, ia menganggap perlunya menjaga ketersediaan dengan menggunakan alternatif lain. Karena sudah menjadi isu penting terkait lambannya distribusi produksi.

“MIsalkan substitusi barang dengan gula semut, gula kelapa, atau dicari dari berbagai daerah. Diversifikasi risiko, jadi jika distribusi pasokan ini terganggu, kita punya pasokan lain,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini