Harga Telur Ayam di Pontianak Naik, Sentuh Rp27 Ribu per Kilo, Pembeli Minta Pemerintah Awasi Harga Eceran Tertinggi

"Sudah mau seminggu ini kemarin harga dari Rp 19 Ribu, sekarang sudah Rp 27 Ribu per kilogram,"

Bella
Rabu, 13 April 2022 | 20:00 WIB
Harga Telur Ayam di Pontianak Naik, Sentuh Rp27 Ribu per Kilo, Pembeli Minta Pemerintah Awasi Harga Eceran Tertinggi
Pedagang telur ayam saat melayani pembeli di pasar Flamboyan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu(13/04/2022). Harga telur ayam di Pontianak tembus Rp. 27.000 per kilogram. (Suara.com/Diko Eno)

SuaraKalbar.id - Harga telur ayam di Kota Pontianak melambung naik sepekan ini. Bahkan harga di bilangan Pasar Plamboyan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat tembus hingga Rp 27.000 per kilogram hingga Rabu(15/04/2022).

Salah seorang pedagang telur ayam Iwan mengatakan kenaikan harga tersebut sudah dirasakan beberapa hari ini. Harga awal mulai dari Rp 19.000 per kilogram namun kini mencapai Rp 27.000 per kilogramnya.


"Sudah mau seminggu ini kemarin harga dari Rp 19 Ribu, sekarang sudah Rp 27 Ribu per kilogram," katanya kepada suara.com


Iwan mengungkapkan kenaikan harga ini disebabkan permintaan pembeli meningkat namun stok permintaan barang tidak terpenuhi. 

Baca Juga:Meski Harga Bahan Pokok Naik, Gubernur BI Klaim Tak Berimbas ke Inflasi


"Melihat situasi kadang- kadang naik kadang turun, kadang barang tak ada, permintaan banyak jadi harganya naik," ungkapnya. 


Salah satu warga, Rosalinda meminta pemerintah dalam hal ini dapat turut mengawasi harga kenaikan kebutuhan pokok. Apalagi saat menjelang hari raya idul fitri mendatang.


Ia berharap, Pemerintah kota Pontianak dapat turut mengawasi langsung harga komoditas yang ada di pasar. Terutama harga kebutuhan bahan pokok yang naik signifikan. 


"Pemerintah juga mengawasi lah, misal memantau harga di pasar itu berapa dan harga yang seharusnya dijual itu berapa, jangan nanti udah ribut sama pembeli baru turu, alangkah lebih baiknya pengawasan dari pemerintah itu perlu," harapnya. 


Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjelaskan ketersediaan bahan pokok telah mencukupi. Namun ada beberapa diantaranya mengalami kenaikan harga tetapi masih dalam batas wajar karena di saat bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Idul Fitri kebutuhan masyarakat meningkat.

Baca Juga:Optimalkan Harga Bahan Pokok, Emak-emak UMKM di Depok Beri Dukungan ke Sandiaga Uno


“Kita terus pantau terhadap ketersediaan pangan maupun harga di pasaran, terutama bahan-bahan pokok utama,”jelasnya. 


Edi katakan tingkat inflasi di Kota Pontianak masih dalam angka yang seimbang.


Beberapa upaya, sebut Edi, telah dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak guna mengendalikan inflasi, seperti peninjauan stok pangan di gudang dan agen serta pengawasan secara ketat harga bahan pokok di pasar kota Pontianak.


“Kunci untuk mengendalikan inflasi itu adalah menjaga ketersediaan bahan pokok,” ujarnya memungkasi.


Kontributor: Diko Eno

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini