SuaraKalbar.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa harga minyak goreng di Jawa Tengah mengalami penurunan.
Saat melakukan kunjungan ke Jawa Tengah pada Selasa (7/6), luhut meninjau beberapa titik di antaranya, Indomarco (sebagai distributor 1), melihat kepenuhan tangki minyak goreng di beberapa titik lokasi di Semarang, pabrik minyak goreng PT BEST, serta melihat dampak rob terhadap kelancaran jalur distribusi minyak goreng di Jawa Tengah.
"Progress dari hasil kunjungan ke lapangan hari ini ke empat titik di Semarang yang cukup bagus dengan tren yang membaik. Meskipun masih terdapat beberapa kendala, tetapi masih minor," ungkapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Luhut menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang menyusun kebijakan untuk flush out (mengalirkan) tangki-tangki yang penuh sehingga rantai pasok dari sisi tandan buah segar dapat diserap oleh pabrik-pabrik kelapa sawit.
Baca Juga:4 Hal yang Dibicarakan Luhut dan Ganjar Pranowo: Minyak Goreng sampai Tiket Candi Borobudur
Dirinya optimistis, dengan koordinasi antarpemangku kepentingan, pengelolaan minyak goreng curah untuk rakyat akan dapat berjalan dengan baik.
"Koordinasi terus dilakukan dengan Satgas Pangan di daerah, BPKP, Kepolisian Daerah Jateng, hingga Kapolsek untuk mengamankan ketersediaan dan kepastian harga minyak goreng curah rakyat (MGCR) Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg," katanya.
Secara keseluruhan, hasil pantauan di Jawa Tengah menunjukkan bahwa tren penurunan harga cukup terlihat walaupun di beberapa wilayah masih tinggi.
Untuk itu, Luhut menilai perlu ada percepatan pendistribusian minyak goreng curah rakyat ke wilayah yang masih tinggi harganya tersebut.
Selain itu, dari pemantauan di lapangan juga terlihat mulai ada permintaan untuk penggunaan minyak goreng kemasan sederhana. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti, setelah pelaksanaan flush out saat ini. Antara
Baca Juga:Sering Disindir Sapu Jagat soal Urusan Negara, Luhut: Saya Diperintahkan Presiden