SuaraKalbar.id - Baru-baru ini sebuah jalan desa yang berdiri di atas air menjadi sorotan publik usai seorang netizen membagikan moment ia dan rekannya melintasi jalanan tersebut lewat sosial media (19/7).
Dalam video singkat yang diunggah oleh akun sosial media Twitter @ndagels, terlihat perekam yang awalnya duduk dikursi penumpang harus rela turun dari motor saat rekannya akan melintasi jalan yang ada di depan mereka.
Seperti sebuah jalur rintangan dalam permainan, jalanan yang ada dihadapan sang perekam video tersebut pun tampak sangat mengenaskan dengan terlihat sangat rusak. Terdapat bolongan besar pada jalanan tersebut yang langsung tembus ke bawah yang menyebabkan pengendara harus berhati-hati melintasi jalanan itu pada sisi jalan.
Selain itu, pada bagian lainnya terlihat jalanan yang rusak parah bukannya diperbaiki dengan semen atau beton, tapi malah dilapisi kayu yang tampak berusaha menopang siapa saja yang melintas diatasnya.
Baca Juga:Geger, Spanduk Liar di Beberapa Titik Kota Denpasar Pertanyakan Fungsi MDA
“haduh guys, jalan sakaratul maut, guys. Kita jalan Cuma di tepi-tepi sini, guys. Jalan penyambung antar desa, guys. Salah langkah, langsung beda alam ya guys,” keluh perempuan yang merekam video tersebut.
Berdasarkan informasi lain dalam cuitan tersebut, ada netizen yang menginformasikan bahwa jalan yang rusak parah tersebut berlokasi di daerah pelosok Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Video tersebut lantas menarik perhatian publik dengan total penonton mencapai 56 ribu kali tayangan dan 5 ribu tanda suka. Banyak netizen yang terlihat cukup prihatin dengan kondisi jalan tersebut dan mempertanyakan mengenai kepedulian pemerintah sekitar mengenai jalanan viral tersebut.
“itu jalan desa? tanyain ke pak kades, dana desanya untuk apa? Wkwk,” tanya netizen.
“Lewat pinggir kali yang gak ada pembatasnya aja gue takut, apalagi ini langsung pingsang kali ya,” ketik netizen.
Baca Juga:Terekam CCTV Detik-detik Pemotor Nyaris Celakai Pria Tidur di Teras Toko
“Terus terang sedih melihatnya, dan sangat prihatin. Ini sebegitu tidak punya duit Pemdanya? Atau duitnya “kepake” untuk yang lain?” tambah yang lain.
Kontributor: Maria