SuaraKalbar.id - Tim Pusat Riset Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah melakukan penijauan terhadap sepihan besi roket China yang jatuh di kawasan perkebunan sawit desa Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Potongan besi roket itu nantinya akan dipindahkan ke Pontianak sebagai edukasi kepada publik.
Peneliti Bidang Astronomi Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN Rhorom Priyatikanto mengungkapkan, dari hasil temuan itu tim akan kembali melakukan peninjauan dari segi material dan struktur puing tersebut.
"Tim sudah meninjau, puing itu akan dipindahkan ke kantor pontianak," katanya, Jumat (5/8/2022).
Baca Juga:17 Bulan Tanpa Kejelasan, WNI Kru Kapal Taiwan Ditahan Atas Dugaan Perdagangan Ilegal
Puing serpihan roket China itu kata Rhorom akan ditindak lanjuti serta diselidiki kembali.
"Serpihan puing yang menjadi material roket akan diselidiki lebih lanjut, dan dipindahkan kekantor untuk edukasi publik," katanya.
Dia menilai, mesti adanya edukasi terhadap penemuan serpihan roket itu. Sebab, adanya indikasi berbahaya pada benda yang jatuh dari luar angkasa mesti diwaspadai.
"Edukasi publik itu perlu. Karena waspada saja terhadap bahaya benda yang jatuh antariksa,"jelasnya.
Saat ini, tim Pusat Riset Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional sedang menyelidiki lebih lanjut terhadap jatuhnya material roket itu di Kalimantan Barat.
Baca Juga:Kemlu Pastikan Kondisi WNI di Taiwan Aman Pasca Kunjungan Ketua DPR AS yang Bikin China Berang
"Kita fokus pada penelitian terkait orbit dan perkiraan waktu jatuhnya benda itu,"terangnya.
- 1
- 2