177 Rumah di Jelai Hulu Ketapang Terendam Banjir

Data sementara, sebanyak 386 kepala keluarga dan 177 buah rumah terdampak. Akses jalan saat ini masih tergenang air

Bella
Senin, 29 Agustus 2022 | 16:30 WIB
177 Rumah di Jelai Hulu Ketapang Terendam Banjir
Empat desa di Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat direndam banjir, Minggu (28/8/2022). (Istimewa)

SuaraKalbar.id - Sejumlah wilayah di Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat terendam banjir dengan ketinggian air 1 meter.

Akibatnya, sebanyak 386 kepala keluarga dan 177 buah rumah warga di kawasan itu terendam air.

"Data sementara, sebanyak 386 kepala keluarga dan 177 buah rumah terdampak. Akses jalan saat ini masih tergenang air," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang, Yunifar Purwantoro, saat dihubungi Suara.com, Senin (29/08/2022).

Di Kecamatan Jelai Hulu, Ketapang, lanjut Yunifar, merendam dua desa, yaitu Desa Pasir Mayam dan Desa Riam Danau Kanan dengan ketinggian air mencapai 1 meter.

Baca Juga:Puluhan Rumah Warga Terdampak Longsor di Kabupaten Toba Sumut

"Ketinggian nyaris 1 meter, namun tidak ada warga yang mengungsi," jelasnya.

Peristiwa banjir disebabkan meluapnya sungai yang ada di desa itu.

Sementara itu, banjir yang menggenangi sejumlah Wilayah Ketapang disebabkan tingginya intensitas curah hujan.

"Kita juga membentuk tim dan melakukan mitigasi untuk memonitor ke desa yang terkena banjir,"pungkasnya.

Sebelumnya, Camat Jelai Hulu Markus mengatakan, hingga saat ini sudah ada empat desa yang dilaporkan terendam banjir dengan kedalaman air berkisar satu sampai dua meter.

Baca Juga:Mengenal Pintu Butulan, Saksi Sejarah Banjir Solo Tahun 1966 yang Merendam Keraton Kasunanan Surakarta

"Desa yang terendam, Pasir Mayang, Pangkalan Suka, Riam Danau Kanan dan Desa Kusuma Jaya. Informasi yang masuk, kedalaman air satu meter lebih sampai dua meter," ujar Markus saat dihubungi Suara Ketapang, jaringan suara.com, Minggu.

Bahkan menurut Markus, air sudah masuk meredam pemukiman warga. Meski ada yang memilih bertahan, sebagian warga lain telah mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.

"Sudah mulai mengungsi, khusus untuk Desa Pangkalan Suka dan Desa Kusuma Jaya sudah pada mengungsi ke rumah keluarga yang lokasinya lebih tinggi," tuturnya.

Kontributor: Diko Eno

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini