SuaraKalbar.id - Semarang akhir-akhir ini dibuat heboh dengan penemuan jasad yang terbakar hangus di kawasan Marina.
Meski hingga kini jasad yang ditemukan tersebut belum dapat dipastikan identitasnya, namun jasad tersebut diduga kuat sebagai seorang ASN saksi kasus korupsi, Iwan Budi Paulus.
Dugaan tersebut diperkuat dengan penemuan bangkai sepeda motor di dekat jasad yang merupakan dinas milik Pemerintah Kota Semarang bernomor polisi H 9799 RA yang memang merupakan sepeda motor operasional Iwan Budi Paulus.
Dugaan semakin kuat ketika polisi juga menemukan tanda pengenal pegawai Pemerintah Kota Semarang milik Iwan Budi Paulus di lokasi tersebut.
Baca Juga:Mobil Goyang, Dua PNS Terciduk Mesum: Alasan Cari Sensasi, Setiap Adegan Direkam
Selain itu ditemukan pula komputer jinjing serta ponsel yang diduga milik Iwan Budi serta sebilah pisau.
Meski sejumlah penemuan mengarah kepada Iwan Budi, namun polisi belum berani memastikan bahwa jasad tersebut sebagai Iwan Budi Paulus sebelum hasil tes DNA keluar.
Polisi sudah mengambil sampel darah dari kedua anak Iwan Budi untuk dicocokkan dengan jasad yang terbakar ini namun untuk mengetahui hasilnya harus menunggu selama dua minggu.
Iwan Budi Paulus merupakan pegawai negeri sipil di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Jawa Tengah, yang telah dilaporkan hilang pada 24 Agustus 2022.
Padahal, pada 25 Agustus 2022, semestinya Iwan Budi Paulus menghadiri undangan pemeriksaan sebagai saksi kasus korupsi.
Namun begitu, PNS berusia 51 tahun itu tak lagi pulang ke rumah sejak berangkat bekerja pada Rabu pagi itu.
Keberadaan terakhir Iwan Budi terpantau melalui CCTV saat melintas di depan Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang di Jalan Sultan Agung, namun setelah itu tidak terlacak lagi.
Berselang sekitar 2 pekan sejak hilangnya Iwan Budi atau pada 8 September 2022, polisi mendapat laporan dari penjaga lahan milik PT Family di kawasan Marina di pesisir utara Kota Semarang tentang penemuan sebuah bangkai sepeda motor akibat terbakar dan sesosok jasad yang juga sudah terbakar seluruhnya.
Dugaan Mutilasi
Meski identitas jasad yang ditemukan tersebut hingga kini masih abu-abu, sebari menunggu hasil pemeriksaan DNA, Polrestabes Semarang yang didukung oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah dan Bareskrim Polri terus melakukan penyelidikan.
Polisi kemudian menemukan beberapa hal yang mengarah pada dugaan terjadinya tindak kejahatan atas temuan jasad yang hangus terbakar tersebut.
Jasad yang diduga merupakan Iwan Budi Paulus tersebut ditemukan tidak dalam kondisi lengkap anggota tubuhnya. Jasad tersebut ditemukan tanpa kepala, kedua tangan, serta kaki kanan.
Saat ini, polisi menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik apakah jasad tersebut dimutilasi setelah atau sebelum terbakar dan/atau bagian tubuh jasad tersebut terbawa hewan liar.
"Penemuannya kan di tempat terbuka, kemungkinan bagian tubuh itu terbawa hewan liar bisa juga, atau memang sengaja dihilangkan," kata Irwan Anwar.
Jika memang bagian tubuh tersebut dipotong dengan menggunakan benda tajam atau pisau maka akan diketahui dalam proses pemeriksaan di laboratorium forensik tentang adanya bekas potongan.
Selain terkait kondisi tubuh yang tidak utuh, polisi juga menemukan fakta bahwa korban sudah dalam kondisi meninggal dunia sebelum dibakar.
Dengan demikian, polisi memiliki kesimpulan ada tindak kejahatan dalam penemuan jasad tersebut berkaitan dengan kondisi yang sudah meninggal dunia sebelum dibakar.
Berdasarkan kondisi tersebut, kepolisian tetap akan melakukan penyelidikan, terlepas jasad tersebut merupakan Iwan Budi Paulus, PNS Pemkot Semarang yang dilaporkan hilang sejak beberapa pekan lalu, atau bukan.
Hubungan dengan Kasus Korupsi
Hilangnya Iwan Budi Paulus disangkutpautkan dengan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi pengalihan aset di lingkungan Pemerintah Kota Semarang pada 2010.
Kasus tersebut saat ini sedang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah. Adapun Iwan Budi, diduga merupakan salah seorang saksi yang mengetahui dugaan tindak pidana korupsi tersebut.
Iwan kemudian dikabarkan hilang tepat sehari sebelum jadwal dimintai keterangan sebagai saksi.
Pemeriksaan yang dijadwalkan pada 25 Agustus 2022 tersebut, menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Dwi Subagyo, merupakan panggilan resmi pertama terhadap Iwan.
Meski merupakan panggilan resmi yang pertama, polisi menyebut komunikasi dengan Iwan Budi tentang penyelidikan perkara itu sudah dilakukan beberapa kali sebelum akhirnya memutuskan untuk melayangkan surat resmi guna pemeriksaan.
Kini, meski Iwan Budi tak lagi bisa ditemui, kepolisian memastikan penyelidikan dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang itu tetap berjalan.
Menurut pihak kepolisian, Iwan bukanlah saksi kunci serta bukan satu-satunya saksi yang akan dimintai keterangan dalam pengungkapan perkara ini.
Sudah ada saksi lain yang dimintai keterangan penyidik dan seluruh pihak yang dimintai keterangan dalam perkara itu merupakan saksi penting.
Adapun berkaitan dengan temuan jasad terbakar di kawasan Marina yang mengarah pada Iwan Budi, Diresekrim Khusus Polda Jateng Kombes Pol. Dwi Subagyo menyebut tidak menutup kemungkinan hal tersebut berkaitan dengan dugaan korupsi yang sedang ditanganinya.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar mengaku tidak mudah melakukan pengungkapan jasad yang diduga merupakan sosok Iwan Budi Paulus.
Meski demikian, ia optimistis kasus tersebut segera dapat diungkap.
"Siapa pun korbannya, kasusnya akan didalami. Apakah motifnya korupsi, asmara, atau utang piutang," tegasnya. Antara