Apa Perbedaan Nyeri Pinggang akibat Saraf Kejepit dan Nyeri Biasa? Simak Penjelasannya

Padahal bisa saja nyeri pinggang sebagai tanda mengalami saraf terjepit yang membahayakan.

Bella
Senin, 31 Oktober 2022 | 14:18 WIB
Apa Perbedaan Nyeri Pinggang akibat Saraf Kejepit dan Nyeri Biasa? Simak Penjelasannya
Ilustrasi gejala awal ketika mengalami saraf kejepit. (Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels)

SuaraKalbar.id - Nyeri pada bagian pinggang menjadi salah satu keluhan kesehatan yang sering dialami banyak orang.

Namun sejumlah orang masih sulit membedakan antara nyeri pinggang biasa dengan yang berbahaya. Padahal bisa saja nyeri pinggang sebagai tanda mengalami saraf terjepit yang membahayakan.

Selain itu, banyak orang abai terhadap nyeri pinggang, beberapa orang lainnya merasa perlu melakukan pengobatan.

Saraf kejepit adalah kondisi berbahaya yang seringkali ditandai dengan rasa nyeri di area tubuh tertentu, termasuk di area pinggang.

Baca Juga:3 Tipe Teman yang Tak Baik untuk Kesehatan Mental, Jaga Jarak!

Saraf kejepit

Hernia Nucleous Pulposus (HNP) atau saraf kejepit merupakan masalah yang sering terjadi di area tulang belakang, umumnya bagian punggung bawah atau pinggang. Kondisi ini dapat terjadi ketika saraf di area tulang belakang tertekan oleh jaringan sekitarnya, sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri, baal, dan otot bagian tulang belakang yang melemah.

Semua orang berisiko mengalami saraf kejepit, terutama mereka yang berusia 50 tahun ke atas, memiliki berat badan berlebih, genetika, beberapa orang mewarisi kecenderungan untuk mengalami HNP atau saraf kejepit, merokok, karena merokok dapat mengurangi suplai oksigen ke disk tulang belakang, sehingga menyebabkan tulang belakang lebih rentan rusak serta duduk dalam waktu yang lama.

Saraf kejepit sebaiknya tak dianggap remeh, karena jika terus dibiarkan akan mengganggu hantaran listrik sistem saraf ke otak, sehingga menyebabkan kesemutan, otot di bagian paha menjadi lemah, muncul rasa nyeri yang dapat mengganggu aktivitas. Bahkan, bisa menyebabkan kelumpuhan. Oleh karena itu, sebaiknya jika sudah mengalami gejala nyeri di area tulang belakang, segera lakukan konsultasi dengan dokter.

Pada umumnya nyeri pinggang biasa akibat aktivitas sehari-hari dapat hilang dengan sendirinya, atau muncul beberapa saat saja. Namun, kamu harus waspada jika mengalami nyeri yang disertai dengan kesemutan di area kaki, melemahnya otot-otot di bagian paha atau kaki, serta muncul nyeri tajam di pinggang yang menjalar ke area kaki.

Baca Juga:6 Tips Cerdas Mencegah Penularan Flu untuk Anak saat Sekolah

Untuk mengatasi sekaligus mencegah saraf kejepit, sebaiknya jika mulai mengalami nyeri di area pinggang, segeralah melakukan pemeriksaan dengan dokter.

Setelah melakukan konsultasi, biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan deteksi HNP dengan CT-Scan atau MRI untuk mengetahui ada atau tidaknya saraf kejepit. Setelah itu, dokter akan memberikan beberapa pilihan pengobatan yang sesuai dengan tingkat keparahan saraf kejepit, seperti dengan terapi atau tindakan operasi, demikian siaran pers Klinik Nyeri Pain Center KL Klinik dikutip Senin. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini