SuaraKalbar.id - Alwi (53) seorang warga Pulau Majang yang diduga tersesat di hutan perbatasan Indonesia dengan Malaysia di wilayah Kecamatan Badau Kapuas Hulu Kalimantan Barat (Kalbar) belum ditemukan sejak Rabu (12/10/2022) lalu.
Kapolsek Badau AKP Surarso mengatakan, saat ini upaya pencarian terhadap Alwi telah dihentikan.
"Sudah hampir sebulan Alwi (korban) hilang di hutan, selama proses pencarian tidak ada tanda-tanda yang ditemukan," kata Surarso, kepada ANTARA, di Badau Kapuas Hulu, Selasa (1/11).
Diberitakan sebelumnya, Alwi hilang di hutan Desa Kekurak Kecamatan Badau berawal saat bersama Arpansi (warga setempat) mencari kayu tiang bubu (alat penangkapan ikan) dengan menggunakan sampan.
Baca Juga:Heboh Video Speedboat Pengangkut Santri Tenggelam di Pontianak, Satu Orang Hilang
Saat itu, Arpansi terlebih dahulu pulang, sedangkan Alwi masih berada di hutan. Namun, hingga malam Alwi belum juga kembali ke rumah.
Sejak adanya laporan pihak keluarga korban ke Polsek Badau, petugas kepolisian bersama TNI di perbatasan membantu masyarakat dan keluarga korban dalam pencarian di sekitar hutan tempat korban diduga tersesat.
"Pihak keluarga sudah menerima dan ikhlas keluarganya yang hilang dan sudah juga dilaksanakan sholat ghaib untuk korban hilang, jika ada pencarian lanjutan oleh pihak keluarga hanya melepaskan rasa penasaran dan inisiatif keluarga saja," jelas Surarso.
Menurutnya, berbagai upaya Tim gabung TNI dan Polri serta masyarakat setempat sudah dilakukan.
"Mulai dari ritual adat, pencarian tim di hutan bahkan menginap di hutan serta sholat ghaib pun juga sudah dilakukan," terangnya.
Baca Juga:Curi HP Teman Sendiri, Remaja di Ambawang Terancam 5 Tahun Penjara
Surarso menuturkan hutan daerah perbatasan itu memang cukup luas, Tim gabung kesulitan dalam pencarian karena tidak ada tanda-tanda yang ditemukan.
"Kami berharap pihak keluarga tetap tabah dan menyerahkan semua itu kepada Allah dan apapun kondisinya semoga korban masih bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga," tuturnya.