SuaraKalbar.id - Insiden maut pistol polantas di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menyisahkan kesedihan mendalam bagi keluarga Muhammad Soewardi Sembiring. Ia adalah korban tertembak peluru nyasar oleh oknum anggota polantas Polresta Pontianak. Peristiwa itu terjadi tepat di perempatan lampu merah dibilangan jalan Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat.
Suasana duka kini masih menyelimuti kediaman korban di Jalan Tanjung Hulu, Pontianak Timur. Almarhum kini telah dimakamkan di pemakaman umum Jalan Panglima Aim, Pontianak Timur, Kamis (3/11/2022).
Anak ke dua dari Muhammad Soewardi Sembiring, Yoendi Brayend menceritakan sebelum ayahnya meninggal, ia memang merasakan hal yang tak biasa pada almarhum.
"Kalau firasat dari kemarin tidak ada. Cuma kalau sudah begini memang ada hal yang tak biasa pada bapak sebelum meninggal. Beda sekali bapak, saya merasakan itu pas paginya itu saya mau kuliah, bapak nawarin saya pakai baju kemeja dia, dikasi dua disuruh pilih salah satu kemeja punya bapak, tapi saya gak mau bapak tetal maksa akhirnya saya pakai ngikutin aja kemauan bapak," katanya ke jurnalis media ini.
Baca Juga:Manggung Bareng Coldplay, Kemeja Flanel Jin BTS Jadi Sorotan
Brayend mengungkapkan, sebelum turun dari rumah, ayahnya juga sempat mengantar adik-adiknya pergi ke sekolah. Untuk diketahui waktu itu, Muhammad Soewardi Sembiring rupanya hendak pergi bekerja di Kabupaten Sanggau.
Sebelum berangkat ke Sanggau terlebih dahulu, ia akan pergi ke salah satu bank di Pontianak untuk mengurus administrasi keperluan rekening tabungannya.
"Sebelum berangkat, bapak tu ngantar adek-adek saya ke sekolah. Setelah itu dia pulang kerumah lagi pas saya mau berangkat pergi kuliah, nah disinilah dia nawarkan saya pakai kemejanya itu. Biasa kalau saya bilang gak, bapak gak nawarkan lagi tapi pas kemarin saya dipaksanya pakai kemeja dia, itulah berbeda rasanya," ujarnya.
"Mamak bilang, kemarin itu bapak mau balik ke Sanggau kerja disana. Sebelum pulang ke Sanggau, bapak pergi ke bank dulu ngurus rekeningnya. Barang barang sudah siap bawa semua dalam mobil, cuma gak biasanya bapak kalau pergi kerja bawa koper," sambungnya lagi.
Awalnya, Brayend tak menyangka bahwa sang ayah terkena musibah tersebut. Dirinya mengetahui saat temannya mengirimkan videoyang beredar di media sosial. Untuk memastikan kejadian itu, Brayend beranjak dari kampus hendak menuju tempat kejadian.
Baca Juga:Detik-detik Senpi Bripka FM Meletus Tewaskan Satu Pengendara Mobil di Pontianak
Sesampainya disana, informasi didapatkan brayend bahwa sang ayah sudah dibawa kerumah sakit untuk keberikan penanganan darurat. Saat tiba di rumah sakit, sang ayah telah menghembuskan nafas terakhirnya.