SuaraKalbar.id - The Sin Nio adalah sosok perempuan keturunan Tionghoa-Indonesia asal Wonosobo yang turut berjuang melawan penjajah belanda.
Meski turut berjuang dalam melawan penjajah, butuh upaya keras dari sejumlah pihak agar namanya masuk dalam daftar Pahlawan Nasional.
Padahal, perjuangan Sin Nio sudah tidak diragukan lagi pada masanya.
Ia berjuang melawan penjajah Belanda dalam Kompi 1 Batalion 4 Resimen 18 dimana ia menjadi satu-satunya prajurit wanita dalam kompi tersebut.
Setelah Indonesia merdeka, ia kemudian menikah dan memiliki enam anak dari dua orang suami. Demi memperjuangkan pengakuan atas jasanya, Ia bahkan sampai datang ke Jakarta.
Pada 29 Juli 1976, Sin Nio berhasil mendapatkan pengakuan sebagai pejuang lewat Surat Keputusan pengakuan The Sin Nio yang dikeluarkan oleh Mahkamah Militer Yogyakarta, ditandatangani oleh Kapten CKH Soetikno SH dan Lettu CKH Drs.Soehardjo.
Meski demikian, ia tak meraih uang pensiun hingga akhirnya hidup menggelandang di seputaran pintu air yang tak jauh dari Masjid Istiqlal, Jakarta hingga akhir hayat.
Kini, namanya menjadi satu dari tiga tokoh perempuan yang dinilai layak ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Komnas Perempuan.
"The Sin Nio seorang pejuang kemerdekaan dalam masa revolusi Indonesia," kata Wakil Ketua Komnas Perempuan Mariana Amiruddin dalam webinar Peringatan Hari Pahlawan Nasional 2022 bertajuk "Merayakan Perempuan Nusantara, Pahlawan Kita" di Jakarta, mengutip Antara, Kamis (10/11/2022).
Selain The Sin Nio, ada juga dua sosok lainnya yaitu Johanna Tumbuan Masdani dan Ni Sombro.
- 1
- 2