Akibat tidak diterima lewat jalur zonasi, Fitri menyebutkan hingga kini adiknya belum diterima oleh sekolah negeri manapun padahal beberapa hari lagi pembelajaran akan segera di mulai.
Pihak keluarga menyebutkan tidak berani untuk mendaftarkan sang calon siswa ke sekolah swasta karena terkendala soal biaya.
Akibatnya, kata Fitri, adiknya kerap menangis bahkan sulit makan lantaran belum bisa menerima kenyataan dirinya yang merupakan salah satu siswa rajin kemungkinan tidak dapat melanjutkan pendidikan.
“Dari kemarin makan aja harus dibujuk, adik itu rajin belajar, sekolah dapat ranking, tapi pas mau masuk SMA dia ditolak sana sini,” tambah Fitri.
Baca Juga:Jadi Panutan, Deretan Zodiak Ini Akrab dengan Anak Kecil dan Jago Masak: Ada Sagitarius dan Cancer!
Fitri mengakui dirinya mendapatkan kabar bahwa terdapat penambahan kuota pada sekolah-sekolah yang dituju, sayangnya saat ia melakukan konfirmasi ke pihak sekolah, pihak sekolah bahkan tidak dapat memastikan hal tersebut.
Hingga kini, Fitri berharap kabar mengenai penambahan kuota zonasi PPDB tersebut benar dan dapat segera diumumkan agar dapat memberikan harapan kepada adiknya.
Selain itu Fitri juga menyebutkan bahwa dirinya lebih setuju jika calon siswa dapat diterima di sekolah menggunakan jalur nilai daripada zonasi yang dinilai memberatkan calon siswa.
“Biarkan mereka siswa yang berlomba-lomba dengan nilai mereka, kalau pun mereka gugur (tidak lolos) karena nilai, itu setidaknya tidak sekecewa saat ini,” pungkas Fitri.
Sebelumnya, Viral video sejumlah wali calon siswa melakukan aksi demo di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Baca Juga:Viral Pengendara Motor Halangi Laju Lokomotif, Warganet Justru Gemas dengan Sosok Ini
Dalam unggahan yang beredar, terlihat sejumlah orang tua calon siswa tersebut melakukan aksi protes karena anak mereka tidak lolos pada PPDB lewat jalur zonasi.