Lahan Terbakar di Kalbar Capai 5 Ribu Hektare, Kubu Raya dan Ketapang Paling Banyak

Luas kebakaran lahan yang terjadi di tiga Kabupaten tersebut, yakni Kubu Raya 1.481,24 hektare, Ketapang 1.453,90 hektare dan Sambas 1.155,67 hektare.

Bella
Selasa, 01 Agustus 2023 | 16:47 WIB
Lahan Terbakar di Kalbar Capai 5 Ribu Hektare, Kubu Raya dan Ketapang Paling Banyak
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan. [Istimewa]

SuaraKalbar.id - Satuan Tugas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat mengungkapkan bahwa luas lahan terbakar di Kalbar sepanjang Januari - Juli 2023 telah mencapai 5.768,73 hektare.

Kebakaran tersebut tersebar di 14 kabupaten atau kota di Kalbar.

"Luas kebakaran hutan dan lahan dihitung berdasarkan analisis citra satelit landsat 8 OLI/TIRS yang di overlay dengan data sebaran hotspot, serta laporan hasil groundchek hotspot dan laporan pemadaman yang dilaksanakan Manggala Agni," ujar Ketua Satgas Daniel di Pontianak, Selasa (1/8/2023).

Lebih lanjut Daniel menjelaskan bahwa Kabupaten Kubu Raya, Ketapang, dan Sambas menjadi penyumbang kebakaran lahan terluas di Kalbar.

Baca Juga:Miris! Ayah di Kubu Raya Cabuli Anak Selama 4 Tahun Gegara Ketagihan Film Porno, Warganet: Kebiri Tanpa Bius!

Dirinya merinci, luas kebakaran lahan yang terjadi di tiga Kabupaten tersebut, yakni Kubu Raya 1.481,24 hektare, Ketapang 1.453,90 hektare dan Sambas 1.155,67 hektare.

Sedangkan untuk tiga kabupaten atau kota yang terendah yakni di Kabupaten Sekadau 5,95 hektare, Kota Pontianak 14, 79 hektare dan Kabupaten Kapuas Hulu 47,38 hektare.

Dirinya menegaskan bahwa pihaknya terus mengoptimalkan pelaksanaan patroli baik darat maupun udara dalam mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalbar.

"Untuk optimalisasi pelaksanaan patroli darat kami melibatkan semua unsur instansi terkait termasuk TNI/Polri, masyarakat dan lainnya untuk mengawasi daerah yang berpotensi rawan terjadi karhutla. Untuk patroli udara dikendalikan Satgas Udara," katanya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan reaksi cepat melalui Tim Reaksi Cepat dan water boombing di lapangan.

Baca Juga:Berjarak 25 Tahun, Remaja Pria asal Sambas Menikah dengan Wanita Paruh Baya

Daniel mengatakan bahwa BPBD juga mengaktifkan dan memobilisasi kelompok masyarakat dan Desa Tangguh Bencana serta memasang spanduk ajakan dan himbauan untuk tidak membakar hutan dan lahan dan penyebaran pamflet tentang bahaya bencana asap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini