Mengenang Peristiwa Kapal Terbang 9, Pengeboman Jepang Demi Kuasai Pontianak

Kejadian tersebut dikenal sebagai peristiwa Kapal Terbang 9 atau Bom Sembilan yang bermula saat Jepang mengirim sembilan pesawat ke langit Pontianak untuk menjatuhkan bom

Bella
Rabu, 16 Agustus 2023 | 19:16 WIB
Mengenang Peristiwa Kapal Terbang 9, Pengeboman Jepang Demi Kuasai Pontianak
Ilustrasi pesawat bomber Jepang. (wikipedia)

Sempat beredar kabar bahwa sebelum terjadinya pengeboman sejumlah siswa bahkan antusias dengan kehadiran pesawat di langit-langit Pontianak dan tidak menyangka akan terjadi pengeboman. Rikaz menduga hak itu benar terjadi karena pada masa tersebut pesawat tempur milik Belanda memang kerap melintas di langit sehingga hal-hal tersebut lumrah bahkan menjadi hiburan tersendiri bagi anak-anak sekolah dan tak menduga akan terjadi pengeboman.

Pemerintah kolonial sempat mengevakuasi para tokoh penting Belanda dan menawarkan tokoh penting Indonesia untuk berpindah tempat.

“Sebelum Desember 1941, pejabat penting Belanda di Pontianak, orang-orang Belanda atau orang pribumi yang dianggap berkelas mulai ditawarkan untuk ikut mengungsi atau dievakuasi. Pejabat Belanda entah resident, atau asisten resident, kemudian beberapa orang pribumi yang berkelas atas ditawari,” jelas Rikaz.

Meskipun demikian, beberapa tokoh penting pribumi seperti para Sultan dan Panembahan yang ditawarkan untuk dievakuasi tidak mengambil kesempatan tersebut dan tetap memilih bertahan di Pontianak.

Baca Juga:Mengenang Sejarah Pertempuran Rakyat Melawan Pasukan Belanda di Cangkringan

Selain berusaha mengevakuasi diri, Belanda juga sempat membuka lowongan bagi sejumlah penduduk untuk bergabung dengan mereka dalam memperkuat penjagaan di wilayah Pontianak pada tahun 1940 karena menyadari perang dunia II di tahun 1939 yang semakin mendekat.

Dalam melakukan penguasaan terhadap daerah selatan, termasuk di daerah Pontianak Hindia-Belanda, Jepang sendiri diketahui memiliki taktik yang disebut Operasi Gurita agar Belanda tidak mendapatkan bantuan dari luar dengan sebelumnya melakukan penyerangan terlebih dahulu di Pearl Harbour, Amerika, yang merupakan markas armada Pasifik Amerika pada 8 Desember 1941.

Lewat 11 hari penyerangan di Pearl Harbour, Jepang kemudian menyambangi daerah Hindia Belanda dan menjatuhkan bom dari sembilan kapal terbang yang mengudara di langit Pontianak.

Usai kejadian kapal terbang sembilan tersebut, beberapa masyarakat pribumi mencoba melakukan evakuasi mandiri untuk keluar dari Pontianak namun tidak membuat penurunan drastis jumlah penduduk.

Dampak paling berat akibat pengeboman tersebut adalah ekonomi penduduk karena merasa takut untuk berdagang dan akhirnya memilih menutup tempat mata pencaharian mereka.

Baca Juga:Chen EXO Rilis Album Jepang Pertama dan Segera Gelar 'CHEN JAPAN TOUR 2023'

Rikaz menduga, Jepang sebelumnya memang telah menargetkan Indonesia untuk menjadi salah satu daerah jajahan mereka demi mencari sumber daya alam dengan mengirim beberapa mata-mata yang menjadi pengusaha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini