SuaraKalbar.id - Universitas Borneo Tarakan mendadak mencekam ketika dua kelompok mahasiswanya terlibat bentrok dan saling serang satu sama lain pada Rabu (1/11/23).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan antar mahasiswa itu terjadi gegara masalah komentar di platform sosial media TikTok.
"Salah satu mahasiswa berinisial NR mengungkapkan bahwa kejadian bermula dari video yang di-posting di aplikasi Tiktok mendapat komentar 'Hallo Jagoan'," tulis akun instagram tarakan_iinfo seperti dilihat kalbar.suara.com, Jumat.
Tak terima, pihak mahasiswa yang mengunggah video TikTok tersebut pun melakukan pengeroyokan terhadap mahasiswa yang berkomentar 'Hallo Jagoan'.
Baca Juga:Kok Ada Mahasiswa Akhir Alergi Ketika Ditanya Tentang Skripsi?
Dalam salah satu video yang beredar, tampak seorang mahasiswa berbaju putih dikeroyok dan dihujani pukulan oleh sejumlah mahasiswa lainnya.
Persoalan pun semakin rumit ketika mahasiswa yang dikeroyok tersebut bersama beberapa temannya mendatangi para pelaku pengeroyokan unutuk melakukan pembalasan.
Tak ayal, bentrokan antar kelompok pun tak terhindarkan. Dalam video yang beredar, dua kelompok mahasiswa tersebut saling serang diduga di dalam area kampus.
Sejumlah mahasiswi yang sedang berada di kampus pun dibuat ketakutan hingga ingin pulang.
Beruntung, pihak kepolisian segera mendatangi lokasi kejadian dan membubarkan bentrokan antar mahasiswa tersebut.
Baca Juga:Bikin yang Nonton Emosi, Limbad dan Ricky Harun Saling Diam Saat Live TikTok Bareng
“Mahasiswa (terlibat bentrok) dari fakultas yang berbeda,” ujar Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona, Rabu (1/11/2023).
Unggahan akun instagram tarakan_iinfo pun segera mendapatkan berbagai tanggapan dari warganet.
"UBT : Universitas Baku Tumbuk," ungkap warganet.
"Ini mahasiswa kah ? Ini kah generasi penerus bangsa?," ujar netizen.
"Jujur agak miris liat mahasiswa2 yang sana sini minta hapus/ take down postingan kasus ini. Malu liat orang bertengkar lebih malu lagi sama yang melindungi, dalihnya jaga citra kampus padahal bukan tugas portal berita buat jaga nama kampus kalian, itu tugas kalian.
Kalau masih belum paham, yang dipermasalahkan publik itu bukan akar masalahnya, siapa yang serang siapa, itu urusan lain, yang dikritisi itu cara kalian selesaikan masalah, bertengkar diruang lingkup akademik itu bukan sikap orang yang punya pendidikan tinggi. Hargai kampus, itu bukan kampus mu sendiri, itu kampus negeri, bukan kalian aja bayar ukt, yang lain juga, mahasiswa lain berhak untuk belajar disana dengan aman dan tanpa rasa takut.
Cara penyelesaian ala preman begini wajar aja dikritisi, jangan kalau demo paling depan kritisi kebijakan publik tapi masalah internal dikampus aja kalian gagal selesaikan baik-baik. Jangan mau paling depan mengkritik apapun tapi dikritik balik nda terima. Nda ada bedanya sudah sama pejabat publik yang suka bungkam suara rakyat.
Terakhir ya, jangan narrow minded teman-teman, jangan semua dibenarkan dan dilindungi cuman karena mau jaga citra, yang diperbaiki bukan cuman image, tapi kualitas internal, jangan hapus min, biar jadi ruang berbenah untuk semua pihak," ujar akun @riskyjamal21 memaparkan kritiknya.