SuaraKalbar.id - Tokoh Masyarakat Dayak dari Kalimantan Barat, Petrus Sabang Merah mempertanyakan perkembangan kasus penembakan yang dilakukan oleh aparat terhadap seorang warga saat unjuk rasa di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.
"Saya hanya ingin menyampaikan, apa kabar hari ini kasus penembakan yang ada di Seruyan? sampai hari ini belum ada kabar beritanya, terkait penembakan tersebut," kata Petrus Sabang Merah melalui video yang diunggah dalam akun instagramnya dikutip Kamis (23/11/23).
Dirinya pun mengajak seluruh masyarakat untuk mengawal kasus penembakan yang menewaskan satu anggota Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) itu. Petrus Sabang Merah menegaskan bahwa oknum aparat yang melakukan penembakan harus mendapatkan hukuman yang setimpal.
"Ayo masyarakat sodaraku semua kita kawal terus kasus ini sampai oknum yang melakukan penembakan diberikan sanksi berdasarkan undang-undang yang berlaku. Jangan sampai hukum ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas," katanya.
Baca Juga:Kalbar Peringkat 3 Kasus Online Scam TPPO Terbesar di Indonesia
Petrus juga mengaku sudah menyampaikan terkait kasus penembakan terhadap warga ini kepada sejumlah pejabat. Namun begitu, hingga saat ini belum ada respon positif. Untuk itu dirinya mengajak masyarakat untuk bergerak bersama mengawal kasus tersebut.
"Mungkin saya ingin mendengar respon dari seluruh masyarakat. Ayo kita bersatu, jangan ada kasus seruyan-seruyan selanjutnya, terjadi penembakan di wilayah-wilayah kita. Berharap aparat bijak untuk memberikan keputusan. Saya berharap kasus ini dibuka secara transparan. Kita bersatu kita kompak untuk menyelesaikan kasus ini bersama," katanya.
Sebelumnya diberitakan, konflik antara warga Desa Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah dengan PT Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) masih terus terjadi hingga menewaskan seorang anggota Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) pada Sabtu (07/10/23) siang.
Dalam unggahan yang dibagikan oleh akun Instagram @kamidayakkalbar, terlihat seorang pemuda Angota TBBR yang sudah tak sadarkan diri tampak digotong oleh rekannya usai tertembak aparat.
Pada unggahan yang dibagikan, terlihat jelas warga yang tertembak tersebut tampak bersimbah darah dengan bekas tembakan menembus tubuh diduga oleh peluru tajam.
Baca Juga:Akses Jalan Bengkayang-Singkawang Nyaris Lumpuh usai Bukit Vandering Longsor
Suasana dalam video tersebut terdengar cukup mencekam dengan suara tembakan yang terus terjadi meski sudah ada korban yang tertembak. Warga tampak cukup panik dengan terus berteriak meminta pertolongan.
Bentrok antar masyarakat Desa Bangkal dan aparat tersebut sebelumnya diketahui terjadi akibat tuntutan masyarakat terkait pembagian 20 persen plasma dari PT HMBP yang sudah sejak lama dijanjijkan.