SuaraKalbar.id - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) berkolaborasi dengan Narasi menyelenggarakan ajang Festival Film Pendek Save Our Socmed (SOS) 2023. Tak tanggung-tanggung Kompetisi pembuatan film pendek ini menyediakan total hadiah sebesar Rp 500 juta.
Adapun tujuan diadakan festival film ini, agar anak muda Indonesia bijak dalam menggunakan media sosial sekaligus meningkatkan literasi digital mereka. Festival Film Pendek SOS 2023 mengampanyekan anti hate speech dengan tema ‘Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi’.
Festival film penuh kreatifitas anak muda ini, akan berlangsung sejak pendaftaran dibuka pada tanggal 26 Oktober 2023 hingga pengumuman pemenang di bulan Februari 2024 mendatang.
Siapa saja yang bisa ikut?
Baca Juga:Oknum TNI Pembunuh Sri Mulyani di Sambas Divonis Penjara Seumur Hidup
AVP CSR Education & Community Development, Ajeng Kusumaning Ratri menjelaskan bahwa lomba tersebut terbuka untuk umum. Artinya, siapa saja boleh ikut tanpa memandang status dan usia.
Apa saja persyaratannya?
Meski terbuka untuk umum, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pesarta. Masih menurut Ajeng, beberapa syat tersebut diantaranya bisa diikuti oleh individu maupun kelompok, peserta wajib mengikuti rangkaian seleksi yang diadakan oleh panitia.
Penting juga untuk diketahui, bahwa musik, lagu, foto maupun video yang dilombakan tidak melanggar hak cipta, SARA, kekerasan dan Pornografi.
Sedangkan untuk durasinya yakni sekitar 5-10 menit dengan rasio 16:9. Resolusi yang dipakai minimal 1280x720 HD dengan besar file 1 GB. Jangan lupa juga file nya dibuat dengan format MP4 dan Sound Design jenis Stereo.
Baca Juga:Driver Ojol Curhat, Antar Pasien ke RS Kota Pontianak Harus Bayar Parkir: Padahal Gak Nyampe 2 Menit
Nah, buat kamu yang butuh tips dan trik agar peka terhadap isu-isu disekitar, seorang Film Maker asal Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) akan berbagi tipsnya buat kamu.
Vera Isnaini, saat hadir dalam kegiatan roadshow di Universita Tanjungpura Pontianak membagikan tipsnya buat kita semua. Menurut Vera, untuk mencari inspirasi kita jangan takut untuk mencari referensi dari berbagai cara.
"Jangan takut untuk membaca berita, membaca buku, buku atau jurnal yang pasti dicari dulu nih," jelasnya.
"Ketertarikannya terhadap apa misalnya saya tertariknya lebih ke misalnya nih lari gitu. Ya akan bergelut pada misalnya penelitian penelitian yang tentang sport science kalau misalnya tentang follow seller seller," lanjutnya.
Selain itu, Vera juga memberi saran untuk melakukan diskusi dengan lingkar pertemanan yang punya keterqtarikan sama.
"Lebih sering berdiskusi sama teman teman yang mempunyai ketertarikan yang sama tentang sebuah isu yang kita senangi," jelasnya.