SuaraKalbar.id - Persatuan Wanita Tionghoa (PERWATI) Kalimantan Barat kini menginjak usia yang ke-10 tahun. Perayaan hari jadi tersebut digelar di Pendopo Gubernur Kalbar, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Minggu (3/12/2023) malam.
Perayaan ini menjadi momen penting bagi ormas perempuan tersebut, terutama dalam mengingat perjalanannya yang penuh tantangan dan diragukan oleh sebagian pihak saat dirintis.
Sebelumnya, Linda Ango selaku Ketua Umum Perwati dan Ketua Perwanti PSMTI Provinsi Kalimantan Barat, menjelaskan bahwa PERWATI merupakan ormas yang bekerja sama dengan pemerintah dalam berbagai kegiatan yang menyangkut wanita dan anak-anak.
Ormas tersebut diketahui aktif dalam berbagai bidang, seperti stunting, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.
"Dalam visi kami, bekarya, mandiri, dan sejahtera adalah kunci. Kami harus mampu bekerja secara mandiri, menjaga kekompakan, dan memberikan kontribusi positif bagi anggota kami dan masyarakat yang membutuhkan," ujar Linda.
Linda juga menekankan bahwa PERWATI tidak memandang suku dan agama dalam setiap aksinya.
"Dalam situasi pandemi, kami turut membantu pemerintah dengan pembagian sembako, ikut serta dalam vaksinasi Covid-19, dan berpartisipasi dalam kegiatan donor darah. Peran wanita sangat penting dalam pembangunan, karena dari perempuanlah awal segalanya," tambah Linda.
Linda mengaku, pada awal didirikannya Perwati, ia kerap ditentang karena merupakan perkumpulan wanita yang dinilai hanya mencari masalah. Meskipun pernah diragukan, dirinya tetap berpegang pada prinsip mandiri tanpa meminta bantuan dana.
"Dulu saya sering di protes, tapi saya tidak mencari izin. Karena kami Perwati itu mandiri. Saya hanya butuh dukungan moril saja," tegas Linda.
Baca Juga:7 Penyanyi Terkenal asal Kalbar, Ghea Indrawari hingga Pongki Barata
Harrison, PJ Gubernur Kalimantan Barat, menambahkan bahwa peran Perwati dinilai sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan membantu pemerintah dalam program-program pembangunan. Ia berharap kedepannya, ormas ini dapat lebih aktif dalam menurunkan angka stunting, meningkatkan mutu pendidikan, dan memberikan kontribusi positif dalam pembangunan Kalimantan Barat.
“Saya tadi sudah minta agar perwati ini ikut serta dalam menurunkan angka stunting, mencegah stunting dan juga itu serta dalam bagaimana caranya meningkatkan mutu pendidikan atau harapan lama sekolah di Kalimantan Barat,” ujar Harrison.