Kebakaran Lahan Gambut di Kubu Raya: Sulitnya Akses Air Hambat Pemadaman

Selain sulitnya mendapatkan akses air, lahan yang terbakar tersebut adalah areal gambut,

Bella
Jum'at, 26 Juli 2024 | 20:04 WIB
Kebakaran Lahan Gambut di Kubu Raya: Sulitnya Akses Air Hambat Pemadaman
Ilustrasi Karhutla. [Antara]

SuaraKalbar.id - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kubu Raya, Herry Purwoko, mengungkapkan tantangan besar dalam memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di wilayahnya.

"Selain sulitnya mendapatkan akses air, lahan yang terbakar tersebut adalah areal gambut," ujar Herry di Sungai Raya, Jumat.

Sejak Jumat (19/7) hingga Selasa (23/7), BPBD mencatat bahwa luas hutan dan lahan yang terbakar hampir mencapai 50 hektare, dengan sekitar 30 hektare di antaranya merupakan lahan gambut dan mineral. Kebakaran ini bahkan sudah mendekati permukiman warga.

Herry menjelaskan, sebagian besar lahan gambut dan mineral di Kabupaten Kubu Raya dalam keadaan kering, termasuk sejumlah penampungan air, akibat tidak adanya hujan selama 15 hari terakhir.

Baca Juga:Truk Tangki Terguling di Kubu Raya, Kerugian Mencapai Rp 30 Juta

Tinggi muka air tanah diperkirakan berada pada posisi 30-39 sentimeter di bawah permukaan gambut, yang semakin memperparah kondisi.

"Terpaan angin yang kencang turut mengakibatkan kebakaran lahan di Kabupaten Kubu Raya tidak terhindarkan dan cenderung meluas. Merambat cepat setelah api di Kecamatan Kakap dan Limbung berhasil dikendalikan, saat ini sudah sampai masuk Kecamatan Rasau Jaya dan Kecamatan Sungai Raya," tambah Herry.

Saat ini, petugas masih berjibaku di lokasi kebakaran untuk melokalisir api agar tidak semakin mendekati permukiman warga.

BPBD terus berupaya untuk mengendalikan situasi meski dihadapkan pada berbagai kendala, terutama sulitnya mendapatkan akses air untuk pemadaman.

Baca Juga:Kalbar Dilanda Kabut Asap Karhutla, Dinas Kesehatan Siapkan Rumah Oksigen untuk Warga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini