SuaraKalbar.id - Kalimantan Barat kembali diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus meningkat dalam dua minggu terakhir. Kondisi ini menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Barat yang segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, dr. Erna Yulianti, pada Jumat (26/7/2024) menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan rumah oksigen untuk masyarakat yang merasa sesak akibat terpapar kabut asap karhutla.
"Kami berupaya menyiapkan fasyankes seperti rumah oksigen pada wilayah yang terdampak tingginya perubahan intensitas udara, masyarakat yang terdampak asap," ungkapnya.
Selain itu, Dinkes Kalbar juga tengah mempersiapkan dan mensiagakan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk menangani dampak dari meningkatnya intensitas udara atau asap sesuai dengan prosedur penanganan yang telah ditetapkan.
Baca Juga:Kebakaran Hutan dan Lahan di Kubu Raya: Warga Mengungsi Akibat Asap Pekat
Logistik kesehatan terkait dampak asap juga telah disiapkan untuk memastikan ketersediaan kebutuhan masyarakat.
Kabut asap yang menyelimuti Kalbar saat ini diduga kuat berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kualitas udara di berbagai wilayah di Kalbar kini masuk dalam kategori tidak sehat, terutama pada malam hari.
Untuk mengatasi masalah ini, dr. Erna Yulianti mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk BPBD dan DIKNAS kabupaten/kota, serta lintas sektor lainnya.
dr. Erna Yulianti juga mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, mengingat kondisi kabut asap yang semakin pekat.
"Untuk mengurangi aktivitas keluar rumah dalam kondisi intensitas udara kurang sehat (asap). Menggunakan masker jika akan keluar rumah dengan kondisi cuaca saat ini. Mengingatkan masyarakat untuk banyak minum air putih dan makan makanan bergizi," tutupnya.
Baca Juga:Profil Lengkap Hamzah Haz, Wapres ke-9 RI asal Kalbar yang Penuh Inspirasi