SuaraKalbar.id - Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Barat, terutama di Kota Pontianak, pada Kamis malam (08/08/2024). Hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan kerusakan pada 11 rumah di daerah tersebut.
Andri, seorang warga yang tinggal di Gang Berdikari, Jalan Tabrani Ahmad, Pontianak Barat, menceritakan pengalamannya saat kejadian tersebut. Menurut Andri, sebelum angin kencang melanda, awan gelap sudah terlihat di langit, diikuti oleh hujan deras. Angin kencang kemudian datang sekitar pukul 22:00 WIB, Kamis malam.
"Saat kejadian, warga merasakan seperti ada gemuruh yang berlangsung cepat. Angin itu merusak atap rumah warga, membuat kami berlarian keluar," ungkap Andri seperti dikutip dari suarakalbar.do.id jejaring suara.com, Jumat (09/08/2024).
Andri menjelaskan bahwa angin kencang hanya berlangsung sekitar 10 menit, namun cukup kuat untuk merusak 11 rumah di lingkungan tersebut, dengan atap yang hilang atau terangkat. Ia juga mengingat bahwa kejadian serupa pernah terjadi beberapa tahun lalu, tetapi kali ini dampaknya lebih parah.
Sanimah, korban lainnya, memilih untuk bertahan di rumah selama angin kencang berlangsung, meskipun rumahnya juga terkena dampak puting beliung.
"Saya lebih memilih bertahan di rumah dan mencoba memperbaiki sendiri karena khawatir ada bencana susulan," kata Sanimah.
Terkait hal itu, para korban bencana ini berharap mendapatkan bantuan untuk perbaikan rumah mereka, terutama mengingat musim hujan yang sedang berlangsung, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya angin kencang kembali.