SuaraKalbar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau mengonfirmasi bahwa kondisi banjir di sebagian besar wilayah Sekadau mulai surut.
Aktivitas masyarakat di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Nanga Mahap, Nanga Taman, dan Sekadau Hulu, telah kembali normal setelah banjir berangsur surut pada Selasa (3/12) pukul 18.00 WIB.
Namun, beberapa titik di Kecamatan Sekadau Hilir masih terdampak banjir, khususnya di empat desa yang memerlukan perhatian khusus.
Kalak BPBD Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi, menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berlangsung cukup lama, terutama di daerah hulu Kecamatan Nanga Mahap dan Nanga Taman.
Baca Juga:Bangunan BUMDes Nanga Semangut Ambruk Akibat Longsor di Kapuas Hulu
Debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas yang meningkat juga memperparah situasi di beberapa anak sungai, seperti Sungai Dangkan di Desa Seberang Kapuas.
Dampak di Kecamatan Sekadau Hilir
Berikut data dampak banjir di beberapa desa di Kecamatan Sekadau Hilir:
- Desa Mungguk: 258 KK (890 jiwa) terdampak, dengan 32 rumah terendam.
- Desa Merapi: 6 KK (19 jiwa) terdampak, dengan 5 rumah terendam.
- Desa Tanjung: 297 KK (312 jiwa) terdampak, namun tidak ada rumah yang terendam.
- Desa Seberang Kapuas: 7 KK (28 jiwa) terdampak, dengan 8 rumah roboh akibat tanah longsor.
Selain itu, banjir juga mengakibatkan longsor pada bahu jalan di sekitar Masjid Al-Taqwa, Desa Mungguk. Di Desa Seberang Kapuas, tanah longsor merobohkan delapan rumah, memaksa tujuh keluarga mengungsi.
BPBD Kabupaten Sekadau terus melakukan pemantauan dan penanganan di wilayah yang masih terdampak. Bantuan logistik dan upaya evakuasi bagi korban terdampak menjadi prioritas utama dalam upaya pemulihan pascabanjir di daerah tersebut.
Baca Juga:Warga Geger Temuan Mayat Pria Mengapung di Sungai Kapuas, Identitas Masih Misteri