Bejat! Pengasuh Pesantren di Kubu Raya Diduga Rudapaksa Santriwati

Polres Kubu Raya tangani kasus dugaan rudapaksa santri (17) oleh pengasuh (40) di lembaga pendidikan agama. Pelaku ditahan, penyelidikan berlanjut.

Bella
Minggu, 22 Juni 2025 | 15:07 WIB
Bejat! Pengasuh Pesantren di Kubu Raya Diduga Rudapaksa Santriwati
Ilustrasi pelecehan seksual anak [SuaraSulsel.id/ANTARA]

“Kalau ada perkembangan akan kami sampaikan. Yang pasti, sesuai komitmen dari Kapolres, kasus pencabulan merupakan prioritas di Polres Kubu Raya,” tegasnya.

Ratusan Anak Jadi Korban Kekerasan Seksual di Kalbar

Menurut laporan resmi Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat, pada tahun 2023 saja terdapat 246 anak korban kekerasan seksual. Angka ini hanya sedikit menurun dibandingkan tahun 2022 yang mencatat 277 korban, dan 249 kasus pada tahun 2021.

Sementara untuk tahun 2024 (hingga Mei), KPPAD mencatat 163 kasus anak, dengan 63 kasus di antaranya merupakan kekerasan seksual — menjadikannya bentuk kekerasan terbanyak terhadap anak di provinsi ini.

“Kasus kekerasan seksual di Kalbar menunjukkan tren konsisten tinggi dalam tiga tahun terakhir. Mayoritas korban berusia di bawah 18 tahun,” ujar perwakilan KPPAD Kalbar dalam rilis resminya.

Baca Juga:Tongkang Bermuatan 8.000 Ton CPO Senggol Dua Kapal di Sungai Kapuas, Satu Kapal Tenggelam!

Pola Serupa di Lembaga Pendidikan Agama

Secara nasional, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat adanya 573 kasus kekerasan di lembaga pendidikan sepanjang tahun 2024, melonjak tajam dari tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, 241 kasus (42%) merupakan kekerasan seksual.

Yang mengejutkan, 206 dari total kasus tersebut terjadi di lembaga pendidikan agama — terdiri dari 92 kasus di madrasah dan 114 kasus di pondok pesantren.

Sementara data yang dikumpulkan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebutkan bahwa hingga Agustus 2024, terdapat 101 korban anak dari 8 kasus kekerasan seksual di sekolah dan pesantren.

Dari sisi profil korban, 69 persen adalah anak laki-laki, sementara 31 persen perempuan. Pelaku didominasi guru laki-laki (72%) dan sebagian kecil merupakan sesama pelajar.

Baca Juga:Karhutla Landa Rasau Jaya, Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Api di Lahan Gambut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak