Ketua IDI Kalimantan Barat Positif Corona Tanpa Gejala

SuaraKalbar.id - Kasus  positif Covid-19 di Kalimantan Barat terus bertambah. Terkini, Ketua Ikatan Dokter Indonesia  Kalimantan Barat positif corona..

Ketua IDI Kalimantan Barat dr. Rifka MM menuturkan berdasarkan hasil pemeriksaan dokter pada 21 Oktober 2020 dirinya dinyatakan positif Covid-19 tanpa gejala sebelumnya.

Ia pun kini tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya dan mengabarkan kondisinya baik.

"Saya terkonfirmasi positif Covid-19 dan saat ini menjalani isolasi," kata Rifka saat dihubungi Antara di Pontianak, Senin, (26/10/2020).

Baca Juga: Mantap! Pemprov Kalbar Pakai Lab Sendiri untuk Periksa Sampel COVID-19

Dokter yang bertugas di Dinas Kesehatan Kota Pontianak itu saat ini masih dalam tahapan pemulihan kesehatan.

Ia mengonsumsi vitamin serta berolahraga ringan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Mohon doanya agar saya dan semua yang kini dalam kondisi sakit karena Covid-19 segera sehat kembali," katanya.

Dia mengatakan orang yang disiplin menjalankan protokol kesehatan masih bisa tertular Covid-19 karena masih berinteraksi dengan orang lain yang tidak semuanya mematuhi protokol kesehatan.

Untuk itu, Rifka menekankan pentingnya disiplin protokol kesehatan bagi seluruh warga.

Baca Juga: Gubernur: Jika Pontianak Masuk Zona Merah COVID-19, Perdagangan Berhenti

Selain itu, ia juga menyebut menerapkan protokol kesehatan juga diperlukan dalam pemeriksaan Covid-19, peningkatan kapasitas rumah sakit serta fasilitas isolasi dalam upaya pengendalian penularan virus.

"Bila diperlukan berlakukan PSBB untuk meredam penyebaran infeksi. Kami tenaga kesehatan sudah mengibarkan 'bendera putih'. Satu persatu dokter terkonfirmasi positif, sementara untuk mengatur jadwal dokter jaga kewalahan," katanya.

Berdasarkan Data Satuan Tugas Penanganan Covid Kalimantan Barat pada Minggu (25/10/2020) pukul 21.00 WIB, menunjukkan jumlah kasus infeksi virus corona tipe baru mencapai 1.564 kasus.

Sebanyak 1.284 pasien Covid-19 di Kalimantan Barat sudah dinyatakan sembuh, 268 pasien masih menjalani isolasi, dan 10 orang lainnya meninggal dunia.