Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Sabtu, 21 November 2020 | 14:18 WIB
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji temui pendemo di halaman kantor Gubernur Kalbar,Jumat (9/10/2020). (Suara.com/Eko Susanto)

SuaraKalbar.id - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji dimaki mahasiswi saat demo tolak UU Omnibus Law. Kejadian itu sempat menuai perhatian publik.

Terlebih setelah Sutarmidji mengambil langkah tegas dengan melaporkan aksi tersebut ke polisi.

Sejumlah pihak mengkritisi langkah Sutarmidji, lantaran belakangan diketahui kalau orang yang memakinya ternyata bukan mahasiswi, melainkan pelajar.

Namun orang nomor satu di Kalbar menegaskan, kasus tersebut kekinian masih berlanjut.

Baca Juga: Pontianak Zona Merah Corona, Sutarmidji Minta Tempat Keramaian Ditutup

"Yang dilaporkan atas kasus kemarin adalah aksi yang melibatkan anak dibawah umur. Kalau untuk pelajarnya untuk pelajaran bersama bahwa melakukan hal apapun tetap dilakukan dengan tanggung jawab," ungkapnya seperti dikutip dari Suarakalbar.co.id--jaringan Suara.com, Sabtu (21/11/2020).

Menurutnya sesuai pantauan yang dilakukan bahwa pelajar tersebut telah memberikan perkembangan yang baik seperti rambut sudah tidak dicat dan melakukan hal baik lainnya.

"Selaku Gubernur Kalbar saya tidak ada masalah hanya laporan kemarin itu harus dicari penanggung jawab aksi yang melibatkan anak dibawah umur sampai berorasi dan mengeluarkan kata-kata tak terpuji," jelasnya.

Ia juga mengakui kalau orangtua dari sang pelajar sempat meminta untuk bertemu. Namun Sutarmidji belum menerima.

"Belum tau kalau perkembangannya seperti apa kita lihat kedepan. Ini pelajaran untuk semua," pungkasnya.

Baca Juga: Berhasil Sembuh dari Corona, Ini Resep Gubernur Kalbar Sutarmidji

Mahasiswi penghina Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji minta maaf.

Untuk diketahui, Sutarmidji resmi melaporkan pendemo yang memakinya ke Polresta Pontianak, Kamis (12/11/2020).

Bersamaan dngan itu muncul permintaan maaf dari mahasiswi yang melontarkan cacian kepada Sutarmidji saat demo tolak UU Omnibus Law di depan Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (10/11) lalu.

Sutarmidji menegaskan meski mahasiswi tersebut telah menyampaikan permohonan maaf, namun proses hukum tetap berjalan.

"Permintaan maaf itu urusan lain. Silakan mau minta maaf 1000 kali pun nggak papa. Masalah hukum yang masalah hukum, hadapi. Kita generasi yang intelek ya hadapi," ujarnya

Load More