SuaraKalbar.id - Sejumlah warga Pontianak diserang scabies, sejenis penyakit kulit seperti kutu air. Ada puluhan warga yang terserang scabies termasuk anak-anak.
Wabah scabies melanda Jalan Apel, Gang Pisang Barangan Kelurahan Sungai Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Dinas Kesehatan Kota Pontianak mencatat yang terserang scabies ada 75 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu pada Senin (16/2/2021) kemarin, menyatakan penanganan yang pihaknya lakukan dalam kasus penyakit kulit ini yakni dengan pengobatan massal.
Selain itu juga dilakukan penyuluhan higyene dan sanitasi. Sidiq menyebut sumber penularan penyakit kulit yang disertai gatal-gatal itu, biasanya dari kontak erat dengan penderita.
Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Perumnas I, Kecamatan Pontianak Barat, Martiningsih menerangkan yang menderita penyakit rabies tak hanya orang dewasa.
"Dari jumlah (75 orang) itu masyarakat yang mengalami penyakit kulit itu, diantaranya, bayi, anak-anak, remaja hingga orang dewasa, dan sudah kami lakukan pengoba tan massal sejak Selasa kemarin (16/2)," kata di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, awalnya pihaknya mendapat informasi bahwa ada masyarakat yang mengalami penyakit kulit scabies kemarin.
Berdasarkan laporan itu, pihaknya turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan pengobatan.
Baca Juga: Scabies Serang Anak-anak Pontianak, Tangan Gatal-gatal, Luka Jika Digaruk
"Penyakit kulit yang disertai gatal-gatal itu disebabkan kutu atau tungau, yakni hewan kecil itu masuk ke jaringan kulit penderita, dan bila terkena akan timbul rasa gatal hingga bernanah," ujarnya.
Menurut dia, jika dalam kondisi seperti itu, maka pengobatannya membutuhkan waktu, dan jika digaruk akan menyebabkan luka dan infeksi sehingga bisa sampai bernanah.
"Keberadaan kutu maupun tungau itu sendiri disebabkan pola hidup yang tidak bersih, seperti sanitasi yang tidak baik, kemudian kutu dan tungau itu menempel di kasur, seprai, maupun handuk, sehingga penularannya bisa dari orang ke orang, atau hewan ke orang, misalnya melalui kucing," ungkapnya.
Lebih jauh, dia menambahkan, di lokasi masyarakat yang terkena penyakit kulit scabies sudah tersedia PDAM, tetapi masyarakat masih menggunakan air parit.
"Jadi selain pengobatan, kami juga melakukan penyuluhan terkait pola hidup bersih, dan imbauan hindari berkumpul, selain itu kepatuhan terhadap protokol kesehatan, juga untuk mencegah penularan," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka, Berapa Kerugian Negara di Proyek PLTU Kalbar?
-
Surabaya Heboh! Consumer BRI Expo Tawarkan KPR Super Ringan
-
Dukung Akses Keuangan Merata, BRI Andalkan 1 Juta AgenBRILink dengan Transaksi Rp1.145 Triliun
-
Hadir di Medan, Regional Treasury Team BRI Tawarkan Solusi Keuangan Lengkap bagi Dunia Usaha
-
Hari Sungai Sedunia, BRI Satukan Generasi Muda Jaga Sungai Jaga Kehidupan